20. 👑Revenge?👑

7.5K 379 39
                                    

Sejatinya manusia selalu membenarkan apa yang ia perbuat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sejatinya manusia selalu membenarkan apa yang ia perbuat. Memaklumi segala tindakan salah yang ia perbuat dengan dalih rasa sakit yang dirasakan oleh hati. Terkadang, kenangan pahit pun turut dibuat andil dalam setiap tindakan yang mereka ambil. Perlahan habit itu membuat seseorang tak lagi berhati, tak memiliki sifat manusiawi.

Sama seperti yang Dev lakukan, dia membenarkan segala kekejaman yang dia perbuat pada Angela dengan dalih dendam. Circle itu layaknya lingkaran setan, semakin besar dan menenggelamkan nurani dalam pusaran gelap. Pada akhirnya karena tak mampu menanggung segala siksaan yang Dev berikan Angela memutuskan untuk membalas setiap perbuatan Dev. Benar bukan? Dendam itu circle setan. Bukan, bukan karena Angela tak mau memaafkan, ia hanya tak mampu. Tak mampu memaafkan segala kepedihan yang ditempakan Dev padanya. Angela hanyalah manusia yang memiliki sisi gelap dalam dirinya. Oleh sebab itu Angela kini berdiri didepan sebuah club malam—merencanakan pembalasan dendam.

Angela melangkah mantap dengan langkah melenggok. Ia akan menunjukan pada dunia bahwa seorang istri Dev tak se-anggun yang mereka pikirkan. Ia akan merusak reputasinya sebagai 'istri' Dev, dengan begitu sama saja merusak reputasi Dev bukan? Pikirnya.

Angela yang biasanya dalam balutan baju tertutup kini tampak berbeda dengan balutan gaun hitam yang lumayan terbuka dibagian bahu dan kaki jenjangnya. Gaun itu tampak kontras dengan warna kulit Angela yang putih.

Sampai didalam Angela disuguhi pemandangan yang untuk pertama kalinya ditangkap oleh penglihatannya. Lautan manusia yang berlenggok mengikuti dentuman irama musik yang dibawakan oleh disk jockey pada dance floor, beberapa kabinet tinggi dimana ratusan botol minuman ditidurkan disana, dijaga oleh seorang bartender yang berdiri di meja panjang. Sungguh ini benar-benar baru bagi Angela, bahkan lampu penerangan night club yang berwarna perpaduan antara purple, blue dan warna red begitu menyakitkan matanya. Beberapa orang bahkan tanpa ragu dan malu, mengumbar kegiatan panas didepan umum.

Angela masuk lebih dalam. Beberapa bisikan mulai terdengar ditelinga Angela. Seorang wanita dengan pakaian yang minim bahan mendatangi Angela. Telunjuk wanita itu meraih dagu Angela, membuat kepala Angela mendongak. Tatapan wanita itu menelisik.

"Bukankah kau istri seorang Devilanno Albarrac."

Angela mengernyitkan keningnya sedikit heran dengan ucapan wanita itu. "Jika ya kenapa, jika tidak mengapa?" Jawab Angela.

"Aku yakin jawabannya bukan tidak."

"Lalu kenapa bertanya jika tahu jawabannya."

Wanita itu terkekeh, "Kau benar-benar tak tahu basa-basi ya."

"Langsung saja apa yang sebenarnya ingin kau ucapkan. Jangan berbasa-basi, aku lelah jika harus bersaing dengan musik yang mengalun keras ini."

"Hanya saja aneh melihatmu ada disini. I mean, seorang istri Devilanno Albarrac menginjakkan kaki di club malam. Tahukah kau bagaimana public menilai dirimu." Ujar wanita itu dengan senyum miringnya.

When Devil Meet AngelWhere stories live. Discover now