29. 👑She Still an Angel👑

4.1K 221 40
                                    

Entah Angela bodoh atau apapun itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah Angela bodoh atau apapun itu. Ia mempertanyakan sikapnya. Seberapa pun Angela mencoba menjadi sosok tak berhati, tapi ruang didalam hatinya menjerit bila ia bersikap tak manusiawi. Ia masih sempat berpikir mungkin saat ini pria yang menyakitinya begitu dalam akan merasakan rasa lapar. Hingga disinilah Angela, berjalan menuju ruang penyiksaan untuk memberi Dev makanan.

Dev mengembangkan senyum ketika melihat Angela berjalan menyongsong padanya. Hal yang lebih membuat hatinya menghangat adalah ketika dengan mata kepalanya sendiri wanita itu tidak datang dengan tangan kosong.

"Ini untukmu, aku tahu kau lapar." Angela berucap sembari menaruh sebotol air mineral dan juga sekotak makanan.

Angela masih tidak tahu kenapa dengan dirinya. Namun, ia terusik dengan pemikiran bahwa mungkin pria dihadapannya ini pasti lapar alih-alih membiarkan pria itu mati kelaparan. Hingga mau tidak mau, Angela memilih datang dan memberikan semua ini. Angela juga lega bahwa kali ini markas sepi, sebab ada rapat yang diagendakan oleh Joseph sebelumnya.

Dev tak bisa menahan senyumnya yang mendobrak untuk tersungging. Ia buta! Bagaimana bisa ia menyakiti wanita yang sangat baik ini. Melukai wanita yang merupakan istrinya ini adalah kesalahan fatal yang telah ia lakukan.

"Terima kasih, kau masih begitu peduli." Ucap Dev tanpa sadar dengan mata yang memanas.

Angela tergagap. "Tidak perlu. Aku melakukan ini karena aku tidak minat menyiksa seseorang yang lemah. Itu mengingatkanku dengan seorang." Jelasnya mencari alasan paling logis yang terpikirkan. Tidak sepenuhnya salah, memang ia juga membenci dirinya dulu yang lemah saat Dev menyiksanya.

Senyum Dev memudar, rasa bersalah kembali menyeruak. Namun, ia tak mau menyerah begitu saja. Ia menggerakkan tangannya seolah mengatakan pada Angela bahwa ia tak bisa untuk makan dan minum sendiri.

Angela mendengkus jengah. Tapi, tak urung ia mendekat dan meraih botol minuman. Mengarahkan pada Dev dengan memalingkan muka.

Dev tersenyum. "Tatap aku Ainsely. Bagaimana bisa kau tahu dimana letak mulutku."

"Diam! Masih untung aku membantumu."

Dev tak keberatan. Selama Angela peduli dengannya ia tak masalah.

Selesai dengan meneguk beberapa minuman Angela kembali menaruh botol itu.

"Aku lapar, bisakah bantu menyuapiku makan?" Tanya Dev dengan suara mengiba.

Angela yang awalnya enggan menatap Dev kini menolehkan muka. Matanya mendelik tajam. Bisa-bisa nya pria ini tidak tahu malu dengan bersikap seperti ini padanya.

"Lapar? Pikir sendiri bagaimana cara kau makan. Aku tak peduli." Acuh Angela.

Saat hendak berdiri ia mendengar suara perut berbunyi. Ia memicing menatap Dev yang membuat gerakan mulut seperti mengucap 'please' dengan raut dibuat se-menyedihkan mungkin.

When Devil Meet AngelWhere stories live. Discover now