14. 👑Misi Tersembunyi👑

6.8K 334 6
                                    

Alexy berdiri didepan Alex dengan tangan bersedekap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alexy berdiri didepan Alex dengan tangan bersedekap. Alisnya menukik tajam, "Well tiga jam setelah aku meminta kau baru datang. Kau dari mana saja? Kau tahu, aku menelpon mu berkali-kali tapi tak kau jawab." Alexy membombardir Alex dengan rentetan pertanyaan seraya menatap mata Alex.

Alex menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Aku dari London."

Alexy terlonjak kaget mendengar jawaban Alex, "Are you kidding me Alex?" Tanya Alexy. Alex menggeleng sebagai jawaban.

"Mengapa tidak bilang. Jika begitu aku tak akan memintamu harus datang, astaga."

"No prob. I am here, standing in front of you. Dan untuk panggilan darimu, I am sorry. Romy tak kusuruh mengganggu tidurku." Jelas Alex.

Alexy mengusap lembut pundak Alex, "It's oke never mind, lupakan tentang kau yang tak mengangkat panggilanku. Sekarang kita pikirkan tentang istri Dev."

Kini giliran alis Alex yang terangkat, "Memang ada apa dengan istri Dev. Kau sibuk memikirkan istri Dev, sedangkan suaminya sendiri melengos jauh ke Chicago."

Alexy berjalan menuju kursi kerjanya dan bersandar.

"Bagus jika Dev ada di Chicago, dengan begitu kita akan mudah melakuakn misi kita."

Alex mengangkat tangan, "Woow, misi apa?" Tanya Alex dengan raut bingung yang kentara.

"Tentu saja menghubungi keluarga Angela . Kau tahu bukan dimana keluarga Angela."

"No, it's too risky. Dev akan mengamuk. Dan aku malas menenangkan iblis yang tengah mengamuk." Ujar Dante cepat.

"Tapi ini diperlukan Alex. Kau tahu, sahabat baikmu itu sungguh keterlaluan. Membuat seorang wanita kehilangan calon bayinya, koma, dan nyaris mati."

Alex terkekeh, "Bukankah ia juga sahabat baikmu. Suruh saja sahabatmu tidak berbuat kejam dengan istrinya, apakah kau berani."

Alexy mencebikkan bibirnya kesal. "Really, kau menyuruhku? Oh you're fucking jerk, dimana sifat jantanmu."

Alex yang mendengar ucapan itu tersenyum smirk. Ia melangkah mendekati Alexy dengan langkah pelan. Alexy diam membeku kala Alex menunduk dan menumpukan tangan pada pegangan kursi, mengungkung Alexy yang diam tak berkutik dibawahnya.

"Kau mau lihat sifat jantanku? Bagaimana jika kita tunjukkan di atas ranjang. Itu lebih menarik untukku—untuk kita."

Alexy menetralkan kegugupannya dengan mendorong Alex, "Menarik untukmu mengerikan bagiku yang pasti."

"Kurasa tidak, kau selalu meneriakkan namaku dengan indah setiap kali kita sampai." Ejek Alex telak.

Seketika pipi Alexy memerah, hal itu tentu membuat gemas seorang Alex.

When Devil Meet AngelWhere stories live. Discover now