[21+]
Kita adalah pekat dalam gelap sang malam,
Saling menyakiti dengan cara mendalam,
Dengan dalih sebuah rasa bernama dendam,
Yang menghancurkan layaknya godam,
Kau dan aku selalu tersekap,
Tanpa mau bersikeras mengungkap,
Apa yang seharusnya tela...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dor,,dor
Bunyi peluru bersautan dengan teriakan kesakitan baik itu dari kubu Klan King Devil atau pun dari Klan Black Moon Mafioso.
Alejandro Jackal yang tengah sibuk bermain dengan seorang wanita tersentak kaget mendengar letusan pistol.
"Shit! Secepat ini?" Umpat Jack sambil mendorong wanita itu untuk menyingkir dari pangkuannya.
Si empu yang terjungkal bernama Miralda itu berdiri terhuyung dengan tangan yang sibuk membenahi tatanan bajunya. "Fuck you Jack. What are you doing? Kau mendorongku?" Amuk Miralda tak terima.
Jack menoleh menatap tajam Miralda, "shut up your fucking mouth." Ancam Jack.
Jack langsung pergi meninggalkan Miralda dan bergegas menuju ruangan dimana ia menyekap istri Dev. Ketika pintu terbuka senyum meremehkan Jack terbit. Di sana ia melihat dua orang wanita sibuk berpelukan sambil menguatkan satu sama lain. Well, cukup menarik.
"Aku tidak menyangka Dev akan secepat ini menemukanmu. Kurasa membunuhmu dapat dianalogikan aku membunuh Dev, tugasku juga akan beres." Jack berucap membuat kedua wanita yang tengah berpelukan itu menoleh dan menatapnya.
Mendengar ucapan pria itu, Eleanor sedikit merasa lega. Dev-nya akan menyelamatkannya. Tapi kelegaannya tak berlangsung lama saat Jack tiba-tiba mengarahkan moncong pistol untuk membidiknya.
"Kau tak akan menembak diriku bukan? Kau tahu Dev tak segan membunuhmu jika kau sampai melakukan itu." Eleanor menggeleng, tubuh terikatnya membatasi ruang geraknya untuk sekedar bergerak bila pria gila dihadapannya tiba-tiba melepas pelatuknya.
Alis Jack menukik, "kau pikir aku peduli?"
Jack beringas dan menarik pelatuk, melupakan jika disisi Elle masih ada Angela yang sudah bergetar ketakutan sedari tadi.
Desingan peluru menggema bersamaan dengan pantulan proyektil peluru.
Sedetik sebelum peluru menyentuh tubuh Eleanor, Angela dengan secepat kilat menggantikan tubuhnya agar peluru itu bersarang padanya. Ia merengkuh erat tubuh Eleanor dengan sisa kekuatan miliknya.
Ngilu sekali Tuhan. Timah panas itu seolah mengoyak dadanya tanpa ampun. Angela sampai memuntahkan cairan merah pekat dari mulutnya seraya terbatuk kecil. Luka tendangan perut tadi memperparah kondisinya.
Elle terkejut bukan main saat Angela menjelma menjadi perisainya, menanggung peluru itu untuk dirinya.
Angela mencoba tersenyum lemah sembari menahan rasa sakit. "Ma,,maaf membawamu pada kondisi seperti i,,ini. Ini untuk h,,huk,kuman bagiku karena menyeret wanita baik sep,,pertimu." Ucapan Angela tersegal-segal akibat rasa sesak dan sakit yang teramat parah perlahan menderanya. Angela ambruk tanpa bisa dicegah.
"Angelaaa,," teriak Eleanor.
Jack ditempatnya mematung sejenak. Tak menyangka jika Angela berani mengambil peluru yang seharusnya bersarang di tubuh istri Dev.
