43. UNTUK APA DISEMBUNYIKAN?

592 66 12
                                    

HAPPY READING♥

"Udah?"

"Iya."

"Tapi kayaknya motornya nggak mau jalan," ucap Awan yang membuat Rain mengerutkan keningnya bingung.

"Kenapa?"

"Karena ...." Awan menggantungkan kata-katanya lalu bergerak mengambil kedua tangan Rain dan melingkarkan di pinggangnya.

"Kamu nggak peluk aku kayak gini," ujar Awan sambil mengelus punggung tangan Rain.

Percayalah Rain saat ini merasa seperti tersengat oleh listrik bertegangan tinggi. Ia juga seperti tersihir menjadi sebuah patung yang membeku. Kedua tangannya ditarik begitu saja oleh Awan. Dasar! Seenaknya saja berbuat seperti itu. Tidak tahu apa kondisi jantung Rain yang sudah berdangdutan sejak tadi?

"Kenapa diem?"

"Jantung aku," cicit Rain.

"Jantungnya kenapa?" Awan terkekeh.

"Jantung aku kayaknya perlu diperiksain ke dokter, deh."

"Nggak perlu," sanggah Awan.

"Hah?"

"Aku aja yang jadi dokternya."

Awan kesambet apaan ya kok tiap hari makin manis gini? tanya Rain dalam hati.

✥✾✥

Awan memasuki kelas dengan wajah sumringahnya, tetapi jika dimata orang lain tetap terlihat dingin dan datar seperti biasa. Ya, memang Awan sangat pandai menutupi segala ekspresinya.

"Mentang-mentang baru jadian. Teman sendiri dilupakan. Mana nggak kasih pajak jadian lagi," gerutu Ardan tertuju pada Awan.

"Ngajak berantem?" sahut Azka yang tiba-tiba teringat iklan milkita.

"Gue nggak lagi iklan, Ka."

"Terus?"

"Sholawatan."

"Mana ada sholawatan kayak gitu?!" cibir Azka.

Awan memutar bola matanya malas meladeni Azka dan Ardan. Ia lebih memilih duduk dibangkunya dengan tenang.

"Eh, tapi bener lo udah jadian sama Rain?" tanya Azka sambil menatap Awan serius.

"Hm."

"Wah beneran gue prihatin sama nasib lo, Ka. Tinggal lo doang yang jomblo. Selamat menikmati masa-masa jomblo Anda." Ardan tertawa kencang.

Sementara Azka menatap sengit Ardan lalu melayangkan jitakan keras padanya membuat cowok itu memekik keras.

"Dosa apa, sih gue sama lo?! Temen sendiri lo siksa!" Ardan memegang kepalanya yang menjadi korban kesengitan Azka.

"Sejak kapan gue temenan sama lo?"

"Jahatnya dirimu, Bang."

Brittle [Tamat]Where stories live. Discover now