[S2] Bagian 55 - Presence

1.9K 236 131
                                    

"I love your presence"











Jingga masih memandangi puluhan ikan - ikan yang berlalu lalang melalui jari jemari kakinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jingga masih memandangi puluhan ikan - ikan yang berlalu lalang melalui jari jemari kakinya. Mencipratkan air dari satu tempat ke tempat yang lain. Kali ini, ikan yang warnanya lebih terang menyapanya lebih dulu. Warna oranye dan kuning yang ukurannya cukup besar melebihi ukuran lengannya menunjukan presensinya lebih banyak. Seakan menunggu kehadiran sang pemilik untuk sama - sama bermain.

You have a new message

Zidane

Aku mau ke rumah, mau main ke tempat kamu. Boleh nggak?

"???"

Dia tidak tau sang pemilik handphone sedang bermain di kolam belakang. Tapi Daffin bisa melihat pesan itu tanpa harus membuka passwordnya. Dia hanya kegelian sebab baru kali ini Daffin melihat adiknya itu dekat dengan pria lain.

Kali ini Jingga terlalu lalai menaruh handphonenya di sembarang tempat.

Zidane

Kalo aku ajak Ayah aku sekalian boleh gak?

"Buset? Mau main apa mau ngelamar woy?? Pake bawa bapaknya segala ckck."

Daffin hanya terkikik membaca isi pesan yang baru saja dia dapatkan lagi dari Zidane. Kakak kelasnya itu memang dikenal ramah dan supel. Tidak ada alasan bagi Daffin untuk tidak menyukai Zidane. Sayangnya mungkin yang akan terlalu banyak menentang adalah Mimanya ketimbang dirinya.

"Apasih Mas ketawa ketawa?"

Jingga yang baru sadar bahwa handphonenya tidak ada di kamar mulai mencari cari keberadaan handphone tersebut. Daffin masih asik dengan film yang sedang dia tonton. Padahal film itu adalah draka korea berjudul Sweet Home yang bergenre horor dan thriller, jadi Jingga penasaran .. apa yang membuat Masnya itu tertawa?

"Ga apa apa. Udah sana main air lagi." Daffin sangat kentara menahan tawanya. Jingga yang merasa risih langsung kembali ke kamar serta membawa handphonenya yang dia tinggalkan di ruang tamu tadi.

Dia membaringkan tubuhnya diranjang. Melihat isi notifikasi yang dia dapatkan selama ia tinggalkan ponselnya di ruang tamu. Betapa kagetnya Jingga melihat isi pesan itu. Senangnya bukan main. Kakak kelasnya menghubunginya lebih dulu, tapi dia tidak langsung membalas pesan Zidane. Dia menutup mulutnya kegirangan. Bagaikan naik ke langit ke tujuh, mengudara bersama warna warni pelangi, begitulah kondisi hati Jingga saat ini. Kupu - kupu berterbangan di dalam perutnya, seakan membuatnya bergetar sampai mau ia ledakkan.

 Kupu - kupu berterbangan di dalam perutnya, seakan membuatnya bergetar sampai mau ia ledakkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SIR | DoyoungWhere stories live. Discover now