[S2] Bagian 63 - Lintas Waktu

1.7K 240 22
                                    

(Aku nggak maksa kalian untuk follow aku tapi buat liat updatean work ini ada atau enggak silahkan di follow ya, Ikutin juga dong work aku yang lain. Makasihhh!)











"Kalau ada senyum paling indah di dunia ini hanya ada senyum dari anak perempuanku, yang diturunkan dari Ibunya yang tangguh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau ada senyum paling indah di dunia ini hanya ada senyum dari anak perempuanku, yang diturunkan dari Ibunya yang tangguh. Dikala dunia tak selalu baik untuknya. Tapi dia selalu tersenyum untuk anak-anaknya."














Jefry menghabiskan harinya seharian penuh di tempat kerjanya. Hari ini sangat melelahkan, bahkan dia harus turun tangan sendiri untuk membantu para pekerjanya.

"Weekend Pak. Selalu kayak gini." Ujar Athalla. Dia mengantarkan pesanan terakhir kepada meja yang ada di pojok kanan. Sepasang kekasih yang datang ke restoran Jefry di tengah malam. Bahkan Jefry harus ikut lembur hari ini karena restorannya penuh.

"Jam 1 tutup ya" jelas Jefry pada semua karyawan yang masih stay di sana.

Athalla dan pegawai yang lainnya mengangguk memberi tanda bahwa mereka mengerti akan arahan sang pemilik tempat itu.

"Pak Jef."

Athalla sudah terkesiap untuk pulang. Dia kini sudah berganti baju dan menghampiri Jefry untuk pamit.

"Athalla. Hati -hati." Tutur Jefry, menyampaikan salam perpisahannya dengan Athalla. Karena dia juga harus pulang malam ini.

"Iya Pak. Pak Jef juga" balas Athalla.

"Pak Jef?"

Suara Athalla kembali menginterupsi kepergian Jefry dan menahannya sebentar.

"Iya?"

Athalla dengan tas slempangnya yang di geser kebelakang berdiri santai di hadapan Jefry. Tapi dia cukup khawatir juga akan menyampaikan perihal apa yang ada di dalam kepalanya.

"Saya sudah lama dengan Shara, dan Shara .. Shara itu orang yang berbahaya. Saya nggak bisa lihat Shara nyakitin orang lain lagi Pak, Cukup saya aja yang hancur saat itu. Kalau nggak karena Bapak, mungkin saya udah nggak ada di dunia ini."

"Jadi.. maksud saya, Saya akan membantu Pak Jefry, dan Teman Pak Jef, Bu Kejora agar Shara nggak menyakiti keluarganya."

"Shara itu udah mati rasa. Nggak punya nurani lagi." Lanjut Athalla.

"Jadi, kapanpun Pak Jef butuh saya, Saya akan bantu semampu saya." Selesai Athalla. Jefry tersenyum setelah Athalla menyelesaikan kalimatnya.

SIR | DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang