Bagian 39 - Long time no see

4.2K 373 274
                                    

Bahan makanan mentah tersedia di atas meja. Lengkap dengan bumbu - bumbu yang sudah diatur sedemikian rupa. Pria yang sedang mengenakan celemek berwarna pink itu tak pernah lupa mentata gaya rambutnya, entah itu jika ia sedang masak ataupun kencan.

"Susu full cream, mentega, keju, tepung maizena .." dia tampak mengingat sesuatu. "Lada." Dia menyisihkan bahan makanan yang ingin disediakannya kemudian mengambil teflon yang ukurannya sedang untuk melelehkan beberapa sendok mentega yang nantinya akan di canpurkan bersama bahan makanan yang lain.

"Spagetinya tolong dilihatin, aku lagi sibuk bikin sausnya."

"Oke siap pangeran!"

Rambutnya diikat rapih, sehingga anakan rambutnya tak terurai sama sekali.

"Jef, ini udah mateng kan?" Ucap wanita yang celemeknya masih bersih dan tidak ada noda mencecapi tiap inci bagiannya.

"Udah. Tirisin gih" tutur Jefry. Kemudian dia menuang sedikit demi sedikit susu cair itu ke dalam teflon.

"Hah? Tirisin? Maksudnya diapain sih?" Wanita itu kebingungan, menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal sama sekali. Dia hanya tidak tau, ditiriskan itu diapakan, jadi dia membiarkan spageti itu berendam bersama air rebusannya sekitar 10 menit.

Jefry melirik sekilas sausnya yang sudah mendidih. Dimatikan kompor listriknya kemudian dia beralih untuk melihat bagaimana spagetinya telah siap.

"Astaga! Kok gak diangkat sih?" Gerutu pria itu. Keningnya berkerut, alis sebelahnya naik secara berkala, bersamaan dengan wajahnya yang tampak kesal.

"Kamu denger nggak tadi aku bilang apa?"

"Ditirisin, tapi aku nggak tau artinya apa. Jangan marah Jef .." Lengannya mengayun manja di leher lelaki yang masih sibuk berkutat dengan pekerjaanya.

"Agak lembek kan." Dia sedikit mendengus kesal, tapi ditahan.

"Aku masak aja yang baru, lepas celemek kamu." Imbuh Jefry kesal. Wanita itu memang tak pandai memasak di dapur. Bahkan Jefry sendiri bingung, bagaimana dia bisa merasa cocok dengan wanita yang hanya mementingkan dirinya sendiri ketimbang pasangannya.

"Sensian." Celoteh wanita itu. Dia membuang celemeknya asal.

Tidak mudah membujuk wanita itu agar sering berkunjung ke tempatnya, namun saat ini keinginan Jefry hanyalah satu. Jika saat ini dia bisa lebih tenang dari pada sebelumnya. Selalu terbayang wajah istri kakaknya.

"Ngambekan"

Lengan halusnya bersentuhan dengan jari jemari Jefry saat pria itu mengambil langkah cepat agar pacarnya itu tidak bisa pulang cepat hari ini.

"Kamu harus nginep, kamu udah janji" Jefry menyimpan alat masak yang sedari tadi dia genggam. Dia masuk ke perpotongan leher wanita itu dan menyatukan tubuh mereka dengan sekali dekapan.

"Kapan kita ketemu kakak kamu?" Usapan lembut itu menjalar ke seluruh punggungnya. "Aku mau ketemu sama calon kakak ipar aku!" Ujar wanita berambut pirang itu. Dia memeluk seluruh pinggang utuh lelakinya.

"Pekan depan. Kejora mau spageti carbonara buatan aku, makanya ini aku lagi latihan bikin lagi. Nanti kamu cicipin ya."

"Kejora? Pasti dia cantik,"

"Iya. Dia cantik, dia baik, dia sempurna"

"Sempurna? Aku enggak ya?"

"Kamu bukan nggak sempurna, hampir sempurna.. karena setelah dia benar benar hilang dari bayanganku, kamu akan jadi yang paling sempurna buat aku Han."

SIR | DoyoungWhere stories live. Discover now