[S2] Bagian 59 - Move in Silence

1.9K 226 49
                                    






:berhubung doyoung ulang tahun, double update dong kak.

:siap laksanakan!





:siap laksanakan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















.flashback.







"Mima ?"

Jingga terbangun di pagi hari. Pagi - pagi buta kala itu. Dia membawa Daffin ke kamar Jingga dengan derap langkah kaki yang bergerak cepat tapi memelan. Jingga memeluk Mimanya dari samping sambil mengucek matanya pelan.

"Jingga nanti sama Mas Daffin ya. Mima mau keluar dulu. Kalau Ayah tanya Mima kemana, bilang kalau Mima ke rumah sakit sama Om Renjun."

Jingga mengangguk setengah sadar. Sementara itu Daffin membawakan syal berwarna abu abu dan juga masker untuk Mimanya.

"Mima nggak perlu harus ngelakuin ini." Ujar Daffin. Daffin memegang pergelangan tangan Mimanya berusaha menahan agar Kejora tidak gegabah.

"Mima harus ngelakuin ini, ini tanggung jawab Mima." Jawab Kejora. Dia memegangi pundak anak sulungnya.

"Ini demi kebaikan kita semua."

Kejora langsung keluar menggunakan mobil pribadinya yang sudah lama tak dia gunakan. Akhirnya bisa dia pakai, walau situasinya begitu rumit, dia hanya berharap hari ini tubuhnya menjadi lebih kuat, dengan atau tanpa kabar berita yang akan dia dapatkan hari ini.

Sampai di Jalan Kenanga nomor 27 Mobil itu terpakirkan di depan rumah.

"Mbak."

Kejora kini sampai di rumah Vidya dan Taeyong. Taeyong, tahu betul apa yang sedang terjadi di kantor, dia memang tidak mengikuti jalannya pesta itu, tapi salah satu rekannya, Taeil sempat menyaksikan apa yang terjadi pada beberapa orang yang melaksanakan party di sebuah hotel mewah dan hal itu tidak disebutkan Doyoung dalam dialognya saat Kejora bertanya.

Hatinya cemas, kalut, dan gelisah. Hotel bukanlah tempat umum lagi jika sebuah tempat telah ter-booking dan siapapun hanya boleh bergabung jika ada yang mengizinkan.

"Ra, masuk." Sapa Taeyong. Hatinya bagai mendung, tapi tetap terlihat tegar sebagaimana biasanya.

"Kak. Aku mau tanya perihal suamiku"

Vidya dan Taeyong saling berpapasan mata satu sama lain. Taeyong menceritakan utuh bagaimana sahabatnya itu bercerita bagaimana Doyoung dan pestanya bersama Jungwoo dan rekan rekan yang lainnya.

Vidya memeluk Kejora saat suaminya sudah memberi tahu apa yang terjadi pada malam hari itu. Resah, gelisah, kalang kabut, perasaanya tak bisa terbantahkan, nyatanya dia benar benar takut. Kakinya ikut lemas.

"Shara namanya."

"Aku tau mbak."

"Daffin bilang sama aku, foto perempuan itu ada sama suami aku,"

SIR | DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang