Bagian 4 - Shock

22.9K 1.7K 269
                                    

Setelah menyelesaikan makan malamnya di sebuah restoran jepang, Doyoung menepi sebentar di pinggir jalan dan bersama Kejora berjalan menanjak ke sebuah jembatan penyebrangan di tengah kota.

Setelah menyelesaikan makan malamnya di sebuah restoran jepang, Doyoung menepi sebentar di pinggir jalan dan bersama Kejora berjalan menanjak ke sebuah jembatan penyebrangan di tengah kota

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tak banyak orang yang melintasi jalan itu mengingat saat ini sudah pukul 11.00. Mereka kini berleluasa melihat pemandangan tengah kota yang begitu indah dengan lampu warna warni di sepanjang jembatan itu.

"Sebentar lagi habis" Kejora bergumam

"apanya?"

"Tengah malam, kemudian kamu pulang dan kita berpisah disini sampai hari ini"

"Untuk apa ada besok?" Doyoung menjawab

"Kalau bisa semua waktu, 'iya' Aku akan mencuri semua waktu. Aku akan menggunakan sebaik baiknya."

"Untuk apa?"

"Ngabisin waktu sama kamu, Sir"

Tangannya diremat, Kejora membalas genggaman yang Doyoung berikan.

"Maaf."

Lamunannya sadar. Ia tak begitu pantas bersanding dengan prianya saat ini. Bahkan ia lupa ketika perasaan itu membuncah lagi, membuat ia lupa akan segalanya. Memang benar, terkadang cinta itu membutakan seluruhnya.

Kejora sadar bahkan ia bukan siapa - siapa untuk Doyoung, ia hanya wanita yang sekedar singgah yang mendapatkan bantuan dana dari pria itu. Bahkan sekarang ia berani bertingkah lebih dari seorang kekasih untuk Doyoung. Doyoung memang masih menjadi obsesinya sampai hari ini.

Ia harus siap untuk ditinggalkan di kemudian hari. Dilepaskan oleh orang yang selama 6 bulan ini bersamanya. Larut dari waktu ke waktu perasaan itu tumbuh semakin besar di dalam hatinya. Kejora tidak dapat membohongi dirinya sendiri, cintanya tidak tumbuh dari sekedar aktivitas ranjang yang mereka lakukan bersama, namun semua yang terjadi di antara mereka sampai hari ini.

Buliran air mata itu terus menetes di pipi kanannya. Ia tidak mau menatap pria itu walau Doyoung berada di belakangnya sambil memeluk pinggangnya dengan erat.

"ready or not, one day"

Sialnya isakan itu terdengar sekarang. Doyoung membalikan tubuh wanita itu buru - buru. Kejora dengan kilat mengusap air matanya dan menarik napasnya dalam - dalam.

"Kamu kenapa hm?"

"I can't lie, I am really missing you in all of my time,"

"Saya sedang bersama kamu sekarang Kejora"

Tapi kamu akan meninggalkan saya suatu hari nanti, Sir.

"Jangan menangis. Saya tidak suka kamu menangis di hadapan saya, get it?"

"Daripada membuat kamu menangis, lebih baik saya membuat kamu kelelahan di ranjang sepanjang hari" Doyoung menggodanya.

Chup

SIR | DoyoungWhere stories live. Discover now