[S2] Bagian 64 - Mysterious Message

1.9K 219 35
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.













"Kak? Nggak bisa temenin aku?" Jingga dengan raut wajah kecewanya memegangi lengan Zidane. Pasalnya dia ingin sekali ditemani ke toko buku dan berkumpul bersama teman temannya yang lain. Sementara Daffin juga punya acara sendiri, jadi dia nggak bisa mengganggu sang kakak saat sedang asik dengan teman - temannya.

"Gimana ya.. Aku udah janji sama Ayah mau bantu - bantu di Kafe. Hari ini ada yang booking tempat, jadi butuh tenaga tambahan disana."

Merasa mengerti dan paham situasi, akhirnya Jingga mundur sendiri.

"Yaudah. Kakak hati - hati ya. Salam buat si Ayah." Ucap Jingga. Sambil mengembuskan senyum setengah ikhlas.

Zidane menaruh telapak tangannya di atas kepala Jingga. "Kamu yang hati - hati, jaga diri. Nggak boleh pulang malem." Pesan Zidane.

Melihat Jingga menjauh dari tempatnya berdiri, membuat Zidane nggak tega buat jauh dari gadis itu. Dia pengen bisa jagain Jingga, seperti pesan mamanya. Apalagi dalam kondisi waspada seperti ini.

"Kamu dimana?? Kok gak sama Daffin? Nanti pulangnya sama siapa? Mau pulang jam berapa? Gak kasihan sama Mima sama Ayah? Kami nungguin kamu ini loh!" Omel Doyoung pada anak perempuannya. Bising suara Doyoung cukup mengganggu pendengaran Jingga.

"Ayah, aku sama Zema.. tetangga depan rumah kita! Sama temen temen kelasku juga. Mau ngerjain tugas bareng." Elak Jingga, dia mau Ayahnya nggak khawatir, karena memang Doyoung adalah Ayah yang protektif untuk anak - anaknya, apalagi untuk Jingga, harus lebih extra lagi, agar nggak salah jalan, walau dia tau, Jingga adalah anak yang penurut dan nggak pernah membantah perintah Doyoung maupun Kejora.

"Mana Zemanya? Ayah mau ngomong.."

Jingga langsung membulatkan matanya menatap teman teman kelasnya. Padahal Zema tidak disana, itu hanya alasan dia saja agar sang Ayah mempercayainya.

"El.. pura pura jadi temen gue dong." Pinta Jingga pada sahabatnya. Dan dia hanya mengikuti apa yang Jingga suruh kepadanya. Setelah berbicara sekitar dua menit, singkatnya sang Ayah mempercayai mengenai keberadaan Jingga dan teman temannya.

"Ayah lo protektif banget ya."

"Lo nggak pernah keluar rumah Ga?" Tanya Eka, teman kelasnya Jingga yang lain.

"Kalo keluar sama Mas Daffin, tapi baru kali ini aku ngelanggar perintah Ayah."

"Yaelah, sekali doang sih." Cetus Tiara. Mereka berlima kini kembali merundingkan tugas tugasnya di sebuah restoran yang buka hingga 24 jam itu.

***

"Mima nggak mau tau. Kamu harus sama adikmu kemana mana kamu pergi. Kamu harus jagain dia. Kamu lupa? Kita masih diawasin sama Shara! Jingga targetnya. Kalau dia bisa ngancurin Jingga, semuanya bakal ..."potong Kejora sebelum melanjutkannya lagi.

SIR | DoyoungWhere stories live. Discover now