Bagian 32 - Our (+18)

22.9K 624 112
                                    


[Warning]
Full narasi. Tidak begitu banyak dialog.

M A T U R E   C O N T E N T




Setelah acara yang digelar secara besar besaran itu usai, Doyoung maupun Kejora membereskan semua persiapan mereka untuk pindah. Memang secepat itu, sebab Doyoung tak mau merepotkan kedua orang tua mereka walaupun Ibunya sudah menawarkan sebuah Villa yang dimiliki keluarga mereka, Doyoung tetap berkeras hati untuk tinggal di apartement pilihannya bersama sang istri.

Makan malam itu pun disajikan untuk yang pertama kali.. setelah mereka menyematkan status sebagai sepasang suami isteri. Doyoung yang mengurus barang barang mereka sedangkan tugas Kejora adalah memasak untuk suaminya.

Sop ayam yang dihidangkan di atas meja membuat Doyoung semakin merasakan kantung di perutnya harus cepat diisi saat itu juga. Belum lagi hidangan gurame asam manis yang masih mengepulkan asapnya di atas wajan. Wangi antara perpaduan saus merah yang mengental belum lagi aroma bawang serta tomat yang ditumis bersamaan kemudian dipadukan dengan saus tomat adalah kombinasi yang sangat sempurna.

Kejora menyajikan dua piring nasi bersamaan dengan semua lauknya di atas meja. Tak lupa kimchi adalah hal yang harus selalu tersedia di atas meja. Melihat suaminya habis bekerja keras mengangkut semua barang barang berat untuk di letakan di rumah baru mereka membuat Kejora tersenyum, saat Doyoung mencicipi masakannya. Tak henti hentinya memuji kepiawaian sang istri yang semakin bertambah skill memasaknya.

"Jangan banyak banyak, nanti kekenyangan.." cetus Kejora sambil menyuguhkan air putih untuk suaminya.

"Salah sendiri kenapa masakan kamu enak"

Kejora mengembangkan senyumnya. Dia masih mengingat sebelumnya, saat saat mereka memasak bersama.. Doyoung sering mengocehinya tiap mereka memasak.

"Abis ini mandi ya? Capek banget kamu tuh sampe keringetan gitu.." Kejora menyingkap sebagian rambut Doyoung ke belakang. Yang sedang makan pun masih sibuk dengan piringnya dan tak menghiraukan.

"Nanti aku siapin air hangat"

Doyoung mengangguk cepat dengan senyumnya yang menggemaskan. Kejora hanya melipat dua tangannya di atas meja sambil memperhatikan cara makan Doyoung yang sangat mengundang perhatiannya. Lucu, batinnya.

***

Doyoung masih menatap istrinya dalam diam

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Doyoung masih menatap istrinya dalam diam. Kejora telah merapihkan semua pekerjaanya di dapur maupun yang lainnya. Kejora menarik selimutnya ke dalam tubuhnya bersama sang suami. Doyoung masih terus tak bergeming di posisinya. Membuat Kejora keheranan menatap lekat binar mata milik Doyoung.

"bengong?"

Tanpa aba aba Doyoung menarik tubuh istrinya dalam peluknya. Menangkap lingkar pinggang sang istri secara utuh tanpa terlewat sedikitpun. Doyoung mengecup puncak kepala Kejora cukup lama sambil membenamkan perasaanya yang cukup haru. Dia masih tidak percaya, Kejora sudah menjadi istrinya, Kejora adalah tanggung jawabnya penuh saat ini.

SIR | DoyoungDonde viven las historias. Descúbrelo ahora