[S2] Bagian 69 - Strategy

1.4K 162 9
                                    

Melodi mengalun hambar di telinga Doyoung padahal dia membutuhkannya agar bisa rileks dan kekacauan semua ini bisa dia pikirkan kembali dan menyusun strategi untuk kedepannya. Tapi apa daya, Doyoung yang bisa berdiam dengan kursi panjangnya di sofa. Dia tertegun saat menatapi wajah putrinya dari layar handphone yang saat ini sedang dia pegang. Kerinduannya pada sang anak tak main - main, ini lah hari terburuk dari sepanjang hidupnya. Kejora dan Jingga tak ada di rumah, sementara Daffin hanya berada di kamar, tanpa mau menyapa Ayahnya.

Doyoung pergi ke kamar Daffin sambil mengecek keadaan anaknya. Rupanya Daffin belum tidur, dan jarum jam pendek sedang menetapkan waktunya pada angka 1, tapi bukan 1 siang melainkan 1 malam.

"Daffin?" Langkah kaki Doyoung menggiringnya ke kamar anak sulungnya.

"Kok gak tidur? Malah main game?"

"Udah biasa." Sinis Daffin pada sang Ayah.

"Emang besok libur?"

Daffin berdiri dari kursi bersantainya dan mengarahkan tatapan kesalnya pada sang Ayah.

"Ayah nggak tau apa - apa! Ayah jangan jadi sok tau tentang Daffin, urus aja sana jalangnya Ayah, yang udah bikin Mima sama adik aku pergi dari rumah!" Tegas Daffin, intonasi nadanya naik dan cepat. Membuktikan bahwa semua ucapannya ia bawa dengan penuh emosi.

"Daffin.." lirih Doyoung, terdengar putus asa tuturannya.

Daffin yang nggak menggubris sang Ayah malah fokus kembali dengan gamenya.

Sudah tiga hari Kejora pergi dari rumah, membuatnya jadi tak terurus. Nggak hanya Daffin, Doyoung juga. Memang keputusan Kejora untuk pergi hanya untuk membuat Doyoung sadar dan menyadari semua yang dia lakukan.

Tapi di sisi lain, Kejora berhasil menelantarkan sang anak dan suaminya dengan pergi ke rumah orang tuanya. Keputusan yang dirasa benar untuknya, namun banyak yang perlu dikorbankan, terutama keluarganya.

***

Kejora

Jef, temuin aku, di hotel Cannero. Di Lobby.

Jefry

Aku harus bawa Jingga juga?

Kejora

Jangan, biarin Jingga di apartement. Jingga nggak boleh tau semua ini.

Jefry

Oke. Setengah jam lagi aku disana.

Merakit sedikit demi sedikit rencana, membuat Kejora tak gentar untuk terus menyiapkan waktunya yang terus mengulur. Dia sengaja menyiapkan hari ini untuk pertemuannya bersama Jefry, Athalla dan Sharrel. Sayangnya, di karenakan suatu alasan .. Sharrel tidak dapat berkumpul karena dia berkata pada Athalla bahwa dia sedang sakit.

Berbalut busana dress cokelat yang kerah tangannya menggulung sampai siku, wanita itu masih sibuk melihati jam tangan di sisi kanan pergelangan tangannya. Tak lama kemudian Jefry muncul dengan kaos hitam yang ditutupi oleh jaket jeans beserta topi hitam ia kenakan di atas kepala. Menghampiri Kejora yang tengah duduk dan menunggunya.

"Kejora."

Kejora spontan berdiri saat suara Jefry sudah mendengung di telinganya. Menatap raut wajah Jefry dengan santai tapi tetap berhati hati.

"Athalla? Sharrel?" Tanya Kejora, melucuti semua pandangannya kesana dan kemari.

Jefry langsung mengaitkan panjang lengannya dan melingkar di pinggul Kejora. Memaksa membuat Kejora harus melakukan sesuatu karena dia tak biasa disentuh seperti itu selain oleh suaminya sendiri dan anak - anaknya.

SIR | DoyoungWhere stories live. Discover now