Empathy

23.1K 4.4K 1.1K
                                    

"Hoy! Mana makan makannya? Kan lo abis ngegarap video musiknya Janitra tuh" ujar Oji ketika Yoga baru saja mendudukan bokongnya di entah motor siapa yang berada di area parkiran fakultas mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hoy! Mana makan makannya? Kan lo abis ngegarap video musiknya Janitra tuh" ujar Oji ketika Yoga baru saja mendudukan bokongnya di entah motor siapa yang berada di area parkiran fakultas mereka.

"Nggak ada, abis kepake lagi ada perlu" jawab Yoga seadanya.

Memang biasanya jika Yoga mendapat sebuah project yang dikerjakan, sehabis itu ia akan mentraktir teman temannya. Entah itu sekedar nasi bungkus, makan di angkringan, atau sampai makan sedikit fancy versi kantong Mahasiswa yaitu di cafe.

Tapi, tentu saja saat ini kebiasaan itu sedikit susah untuk Yoga lakukan. Dulu semua pundi uang itu untuk kepentingannya sendiri, namun sekarang tentu menjadi berbeda. Ada satu anggota lagi yang menempati rumahnya.

Yoga mulai mengecangkan ikat pinggang, semua uang yang dulu bisa ia keluarkan dengan sedikit foya foya sekarang mulai ia atur. Susu Karina, biaya check up ke Dokter hingga waktu persalinan tiba, lalu perlengkapan bayi.

Semuanya tentu tanggung jawab dirinya bukan?

"Keperluan apa sih lo? Cewek juga nggak ada. Nggak ada yang morotin duit lo" sahut Juna. Namun matanya fokus menatap layar ponsel, jarinya mengetik sesuatu di sana.

"Lo nanya apa curhat? Biasa diporotin Lia ya?" Tanggapan Yoga membuat yang lain terkekeh.

"Ya gue sih nggak papa. Kebahagiaan istri kan kebahagiaan suami juga" Juna menggerak gerakan alisnya sesudah mengucap kalimat tersebut.

"Najis! Lo beneran kayak bapak bapak barusan" Fiko bergeridik. Sedangkan Habibi, Oji, Yoga seperti sudah terbiasa dengan tingkah laku menggelikan Juna.

"Sirik tanda tak mampu, sirik buang jauh jauh" Juna menganggapi umpatan Fiko dengan menyanyikan penggalan lirik lagu dari film Joshua Oh Joshua.

"Ga, ada lowongan nggak di HBV? Rekrut gue bisa kali. Gue lagi mau nyari duit tambahan untuk jajan gitar" Habibi mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Jadi tukang bersih bersih studio aja mau nggak? Sama jadi tukang masak kalo anak anak pada laper?" Sontak semua tertawa mendengar jawaban Yoga.

"Anjing! Habibi jadi pembokat" ucap Oji di sela sela tawanya.

"Bi, lo kalo mau presentasi aja slide kadang masih nyuruh orang yang buat. Lah, minta masuk HBV" Habibi mengacungkan jari tengahnya ke Yoga, yang hanya direspon dengan tawa oleh Yoga.

"Ga, kapan ke rumah lo? Udah lama nggak kesana, gue kangen sama masakan Bu Atun" yang lain heboh menyetujui permintaan Oji, kecuali Yoga yang tersentak lalu terdiam.

"Ga, kapan ke rumah lo? Udah lama nggak kesana, gue kangen sama masakan Bu Atun" yang lain heboh menyetujui permintaan Oji, kecuali Yoga yang tersentak lalu terdiam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Second You SleepWhere stories live. Discover now