The Storm

22K 4.4K 1.8K
                                    

Yoga menyandarkan kepala di atas setir mobil setelah mengirim pesan pada Noa—memberi tahu bahwa dia sudah berada di depan kosannya

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Yoga menyandarkan kepala di atas setir mobil setelah mengirim pesan pada Noa—memberi tahu bahwa dia sudah berada di depan kosannya. Lalu memejamkan mata.

Yoga paham sekali semua yang ia rencanakan ini akan melanggar apa yang pernah ia utarakan pada Karina. Dia tidak menepati janjinya di awal pada wanita itu, yang mana agar Karina tetap mau mempertahankan janin yang berada di kandungannya.

Tapi, apapun akan dia lakukan untuk calon anaknya. Sekalipun harus merelakan sebagian hatinya mati setelah tertikam berkali kali, mencoba menjadi kebal terhadap apapun yang akan didengarnya dari mulut Karina dan apa yang akan dilaluinya. Apapun itu, hanya untuk status sah anaknya. Karena, apa yang akan didapatkan anaknya kelak tanpa pernikahan di antara mereka? Akte kelahiran pun sulit.

Selain itu, ini juga bentuk perlindungannya untuk Karina. Bagaimana bisa membiarkan perut wanita itu kian membesar tanpa ada status yang jelas? Meski Yoga pun sebenarnya tidak ingin peduli dengan omongan orang orang yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi tentu ia tidak bisa. They live in judgemental society.

Maka hari ini ia memutuskan untuk menyerahkan diri, membuka tentang semua yang terjadi tanpa terkecuali. Termasuk skenario palsu yang Karina buat saat Mamanya menyambangi, entah apa nanti reaksi wanita itu saat tahu yang sesungguhnya.

"Nggak lama kan? Gue bawa badan doang nih, sama sempak dua lah buat ganti" ucap Noa saat membuka pintu mobil.

"Nggak papa" jawab Yoga singkat. "Lo yang nyetir ya, No" lanjut pria itu lalu keluar dari mobil untuk bertukar posisi dengan Noa.

"Ini kemana anjir? Gue aja nggak tau tujuan lo sebenernya"

"Gue shareloc ke lo" jawab Yoga singkat.

Yoga meraih ponselnya, dengan gerakan cepat tangannya mengirim alamat rumah Karina yang ia dapat dari Tisha. Iya, tanpa sepengetahuan Karina ia diam diam berhubungan dengan Ibu wanita itu. Yang dalam waktu seminggu pasti menanyakan kondisi Karina. Terutama kondisi janin wanita itu, calon cucunya.

"Lo kenapa sih, Ga? Kayak desperate banget" Noa tak bisa lagi menahan untuk bertanya melihat Yoga yang sedari tadi diam dengan raut wajah tidak tenang

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Lo kenapa sih, Ga? Kayak desperate banget" Noa tak bisa lagi menahan untuk bertanya melihat Yoga yang sedari tadi diam dengan raut wajah tidak tenang. Bukan seperti Yoga yang biasanya.

The Second You SleepOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz