Endless Pain

22.4K 4.3K 1.1K
                                    

Yoga menggeser mangkuk sotonya menjauh dari hadapannya ketika yang tersisa di sana hanya kuah saja, lalu menyesap es jeruk yang tadi dipesannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoga menggeser mangkuk sotonya menjauh dari hadapannya ketika yang tersisa di sana hanya kuah saja, lalu menyesap es jeruk yang tadi dipesannya.

Yoga baru sadar, sepertinya sudah lama ia tidak menghabiskan waktunya sedikit santai seperti ini. Biasanya ketika kelas usai, ia segera menuju studio. Sudah jarang menyempatkan diri untuk bersantai di kantin seperti sekarang.

"Ada yang lagi mau nyari gitar gitu nggak ya?" Yoga mengambil perhatian teman-temannya yang sejak beberapa menit lalu sudah terfokus pada ponsel masing-masing.

Semua kompak meletakkan ponsel ke atas meja, atau menyimpan benda itu di kantung kemeja. "Nggak tau lah gue, emang lo mau jual gitar?" Habibi balik bertanya.

"Iya, yang epiphone les paul classic plus" jawab Yoga.

"Punya lo yang vintage sunburst?"

Yoga menganggukan kepala menanggapi pertanyaan Juna. "Iya. Pokoknya kalo ada, tolong hubungin gue ya."

"Lagi butuh duit lo?" Oji bertanya tanpa basa-basi.

"Nggak sekarang sih, untuk jaga-jaga aja. Lagian gue udah lama nggak mainin itu, dari pada nganggur doang. Nanti kalo pengen lagi, nabung lagi lah." Yoga menjawab santai sambil mencomot tahu goreng yang disediakan di atas meja.

"Kalo lo mau minjem sekarang gue lagi ada nih, mumpung Yessi belum banyak minta."

"Mampus lo diporotin!"

"Maap ngab, dosa banget dulu gue suka ngata-ngatain lo. Kualat gue kayaknya." Oji meraih tangan Juna lalu menyaliminya.

Yoga terkekeh sambil menggelengkan kepala melihat tingkah Oji.

"Ya udah Ga, kalo nggak ntar lo kirim pic sama detailnya. Oh iya, sama buka harga berapa. Nanti gue bantu sebarin di lapak lapak jualan gitar."

"Oke, Bi. Ntar gue kirim, thanks yak." Habibi hanya mengacungkan jempol.

"Sekalian vinyl lo tuh kalo mau dijualin juga."

"Kasih hashtag Jajan rock, hashtag Pink Floyd." Timpal Fiko, karena sering menemukan hashtag itu saat berselancar di salah satu akun sosial media untuk mencari kaset-kaset lama dari band favoritnya.

"Vinyl gue jangan lah, masih sayang." Yoga menanggapi ucapan Oji tadi.

"Kemaren gue nemu cewek make kaos Pink Floyd, gue iseng nyeletuk nanya her fav song di album The Dark Side of The Moon yang mana. Eh taunya poser, mukanya bingung." Fiko membuka sesi curhat.

"Ye masa make kaos band lo bilang poser, ya nggak papa lah walaupun dia nggak dengerin band itu. Mana tau suka designnya atau apa. Sok edgy juga lo, Ko. Awas ntar jatoh lo kalo kepinggiran." Yoga menjepret karet gelang yang ntah ia temui di mana ke arah Fiko.

The Second You SleepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang