How it started

61.3K 5.4K 895
                                    

Karina melangkahkan kakinya memasuki sebuah rumah yang pekarangannya luas namun penuh dengan mobil yang terpakir agak asal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina melangkahkan kakinya memasuki sebuah rumah yang pekarangannya luas namun penuh dengan mobil yang terpakir agak asal. Karina dapat membayangkan betapa riuhnya suara klakson mobil ketika pesta usai.

Suara musik yang berdentum keras memenuhi telinga Karina membuat wanita itu heran apakah warga yang berada di sekitar rumah ini tidak marah? Atau mereka sudah lelah marah?

Karina sebenarnya benci pesta, tapi ada yang harus ia lakukan di sini. Ia harus mendapat foto seorang Haikal sedang bercumbu bersama wanita lain, sebagai bukti bahwa laki laki itu bukan lah laki laki dengan image sempurna seperti apa yang ada dipikiran Papanya.

Bukan tanpa alasan Karina melakukan itu, ia melakukan ini karena menolak untuk dijodohkan demi kepentingan bisnis dengan laki laki yang Karina yakini menganut seks bebas.

Dahi Karina berkerut jijik melewati beberapa pasangan yang berciuman seperti sedang akan melahap wajah satu sama lain. Bau alkohol yang menyengat memenuhi indra penciuman Karina, membuat perutnya mual.

Setelah mengelilingi ruang tengah Karina tetap tidak menemukan Haikal, padahal ia yakin Haikal datang ke pesta ulang tahun Giselle, perempuan yang kebetulan satu kampus dengannya walaupun mereka tidak saling mengenal.

"Eh, ada Karina disini. Tumben ikut acara ginian, kirain taunya main di perpus doang"

"Jangan pegang pegang gue!" Karina menepis tangan Laki laki yang tidak ia kenal itu karena mencoba memegang lengannya, tatapan matanya sinis. Karina tau laki laki tersebut setengah sadar karena pengaruh alkohol.

Tidak menyerah karena tak menemukan Haikal di ruang tengah, langkah Karina mulai menuju ke taman belakang. Suasana rumah Giselle benar benar menjadi tak karuan, orang orang tersebar diseluruh sudut ruangan.

Saat menuju taman belakang Karina dikejutkan dengan sebuah tangan yang tiba tiba melingkar dipinggangnya. Belum sempat Karina sadar dari rasa kagetnya, ia didorong untuk masuk ke dalam sebuah kamar yang tepat berada di sebelah kirinya.

***

Yoga mengerjapkan mata, ketika ia mencoba untuk duduk rasa pusing luar biasa menyergap kepalanya. Yoga berdiam diri beberapa detik untuk menetralkan rasa pusingnya, dan mencoba mengingat apa yang terjadi.

"Fuck!" Umpat Yoga begitu menyadari keadaan tubuhnya, ia hanya dilapisi sebuah selimut.

Suara pergerakan disampingnya membuat Yoga menoleh. Ia mendapat seorang perempuan dengan keadaan begitu berantakan dan mengenaskan sedang memakai bajunya.

"Ka- Karina" Yoga menyebut nama perempuan itu dengan terbata, suaranya parau.

"Don't say my name with your disgusting mouth. I don't even know who you are

Dada Yoga bagai dihimpit sebongkah batu besar, sesak rasanya. Bukan karena ucapan Karina, tapi karena suara serak wanita itu. How much she screamed? Batin Yoga perih.

"I was-"

"Fuck you and your excuse! Lo beruntung gue gak akan buat laporan karena gue gamau reputasi keluarga gue hancur."

"Karina gue minta maaf, gue-"

"Lo gak akan pernah nerima maaf dari gue"

Karina mengambil tasnya, lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamar terkutuk itu. Yoga ingin menahan Karina, tapi kondisinya yang hanya dilapisi selimut itu benar benar tidak memungkinkan ia untuk melakukannya.

"Anjing!" Umpat Yoga kasar, ia mengacak rambutnya asal menyalurkan rasa frustasi. Begitu kepalanya menoleh ke bawah, sesaat Yoga terdiam, jantungnya bergemuruh. Darah di alas kasur!

"Yoga lo brengsek! Bangsat! Apa yang udah gue lakuin" Yoga mengusap wajahnya kasar. Ia benar benar harus menemui Karina lagi. Bagaimana ia melanjutkan hidupnya begitu saja? Dia baru saja merusak hidup seorang gadis!

***

Begitu sampai di apartemennya, semua yang Karina tahan tadi luruh. Ia menangis sekencang kencangnya. Karina merasa jijik pada tubuhnya, seluruh badannya dipenuhi tanda. Ia merasa kotor, ia merasa dilumuri dosa. Hilang sudah apa yang ia jaga selama ini, hilang oleh pria yang bahkan tidak dikenalnya.

Nada dering dari gawainya membuat perhatiannya teralih, isakannya semakin keras begitu tahu siapa yang mengubunginya. Karina sengaja mengabaikan panggilan dari Papanya, sangat tidak mungkin untuk berbicara pada sosok keras kepala itu sekarang.

Karina mengadahkan kepala, entah kenapa beberapa memori perjalanan hidupnya terlintas dikepala. Hidupnya tak pernah mudah sejak ia kecil, ia dituntut sempurna oleh Papanya.

Apalagi begitu usianya menginjak enam belas tahun, ia seolah olah disiapkan untuk menggantikan sosok Kakak perempuannya yang maha sempurna dimata kedua orang tua mereka. Iya, Kakak perempuannya meninggal saat usia dua puluh tahun dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. Sejak saat itu hidupnya yang tak pernah mudah, menjadi semakin sulit. Namun Tuhan rupanya masih ingin menguji batas kewarasannya.

"Pa, boneka pajangan kesayangan Papa rusak." Gumam Karina ditengah isakannya.

***

"Wow! Karina dan Yoga keluar dari kamar yang sama. Jadi Karina banget nih? Selera lo tuh yang pendiem pendiem menghanyutkan ya. Sama kayak lo sih, cocok kalian" Ucapan Haikal hampir membuat Yoga melayangkan tinjunya, namun Fiko segera menahannya.

"Kalem, Ga" ucap Fiko seraya menahan bahu sahabatnya.

"Tadinya gue bakal dijodohin sama dia, dan gue ga keberatan. Tapi setelah ini kayaknya ga bakal ada perjodohan sialan itu, masa gue dapet bekas lo, Ga" Haikal mengeluarkan tawa sinisnya. Kali ini satu pukulan lolos menghantam dagu bawah Haikal.

"Bagus lah, Karina gak jadi sama lo. Gue khawatir dia kena HIV kalo beneran jadi istri lo" ucapan Yoga berhasil memancing emosi Haikal.

Kemudian yang terjadi selanjutnya adalah mereka saling melempar tinju ke wajah masing masing.

***

Han Jisung
as
Haikal

hola! aku post satu chap dulu deh biar kebayang ceritanya hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


hola! aku post satu chap dulu deh biar kebayang ceritanya hehe.
tp fix bgt ini akan dilanjutin setelah owl and wolf wkwkw
sebenernya aku deg2an bgt nulis ini. karena ini kayanya cerita pertamaku yg cukup serius and kinda dark huhu
ohiya btw thanks for those yg udah baca, comment dan vote🥺💙

The Second You SleepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang