The Meaning of A Name

23.8K 4.3K 1.3K
                                    

Suara tawa gerombolan anak muda yang baru memasuki Cafe berhasil mengalihkan perhatian Yoga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara tawa gerombolan anak muda yang baru memasuki Cafe berhasil mengalihkan perhatian Yoga. Ia melirik sekilas ke arah pintu masuk, lalu kembali fokus ke layar di depannya.

Sebuah Cafe dengan interior klasik ini dipilih untuk menjadi tempat bertemu dengan calon client yang akan menggunakan jasa mereka. Dan sudah beberapa menit yang lalu mereka selesai berdiskusi, namun Yoga dan Hisyam masih belum meninggalkan Cafe tersebut. Masih menghabiskan secangkir kopi yang mereka pesan tadi.

"Ga, yang baru masuk pake baju warna biru cakep banget buset!" Celetuk Hisyam sambil mencuri-curi pandang pada gadis yang dimaksudnya.

"Cewek mana sih yang nggak cakep sama lo." Yoga menganggapi dengan asal, tanpa repot-repot menoleh pada objek yang dimaksud Hisyam.

"Yang ini cantiknya kurang ajar banget, mirip Nayeon Twice sumpah!" Hisyam masih memperhatikan gadis berambut panjang dengan poni yang sekarang jalan melewati kursi mereka.

Yoga hanya membalas dengan tawa kecil, tangannya meraih cangkir kopi yang diletakkan di atas meja kemudian menyesapnya.

Yoga hampir tersedak saat merasakan bahunya ditepuk lumayan kencang, sambil seseorang menyerukan namanya. Sontak Yoga menoleh ke belakang.

"Yoga kan?" Seketika Yoga menyipitkan mata melihat perempuan yang menyapanya. Wajahnya benar-benar tidak asing, meski Yoga pun tidak terlalu ingat.

"Yah! Lupa ya? Kita pernah dua tahun sekelas waktu SD."

Setelah beberapa saat memaksa kepalanya untuk memikirkan sebuah nama, akhirnya Yoga mendapatkannya.

"Sandri?!" Seru Yoga sedikit bersemangat, karena bertemu teman yang lama tidak dijumpainya.

"Ih itu nama bokap gue! Gue Shilla!" Gerutu perempuan tersebut sambil mencebikkan bibir.

Hisyam terbahak sambil menepuk paha, sedangkan Yoga mengusap lehernya yang sebenarnya tidak terasa gatal.

"Sorry Shil, kebiasaan manggil nama bokap lo dulu jaman SD!" Ucap Yoga sambil mengatupkan kedua tangannya di depan dada.

"Dasar! Eh minta kontak lo yang bisa dihubungin dong. Biar enak ngabarinnya kalo mau ada acara angkatan kita. Lo parah banget nggak pernah muncul!" Yoga hanya tersenyum canggung menanggapi ucapan Shilla.

Setelah memberi username instagramnya—yang menurut Yoga satu-satunya akun media sosial yang bukan terlalu privasi, wanita itu berlalu sambil melambaikan tangan ke arah Yoga dan Hisyam disertai dengan senyum ramah.

The Second You SleepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang