blue is the warmest colour

51.7K 5.6K 4.8K
                                    

Flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Flashback

Karina berlari-lari kecil menyusuri jalan paving yang mengarahkannya menuju perpustakaan. Ia melihat jam tangannya sekilas, padahal baru jam sembilan pagi tapi kenapa sudah cukup ramai? Lahan parkiran yang disediakan di area perpustakaan kampus pun sudah cukup padat. Semua mahasiswa sedang berambisi kah hari ini?

Saat tiba di tempat tujuannya, Karina memelankan langkahnya. Alisnya bertaut kala melihat seorang pemuda tengah berjongkok di depan gedung perpustakaan. Tangan kirinya terlihat mengelus-elus seekor kucing yang tengah menikmati santapannya. Sedangkan tangan kanannya menggenggam kantung plastik bening yang Karina yakini berisi makanan kucing, terlihat dari teksturnya.

"Abisin mbul, mumpung dikasih makan enak. Nggak tiap hari nih gue ada rezeki." Gumam pria tersebut yang tak sengaja terdengar oleh Karina saat bejalan melintasi mereka.

Sebuah senyum tipis terulas di wajah cantik itu, entah kenapa melihat sikap peduli manusia terhadap makhluk hidup lainnya membuat hati Karina berdesir hangat. Ah, there is a hope for decent human being in this cruel society.

"Yoga! Woy Yoga Elanda!"

Seruan yang berasal dari luar perpustakaan membuat gerakan Karina yang tengah mencari kartu tanda mahasiswanya terhenti. Kepalanya sontak menoleh ke arah pintu masuk perpustakaan yang tidak jauh dari tempatnya berdiri. Terlihat dua pria menghampiri sosok yang tengah memberi makan embul, sebutan untuk kucing yang sering berkeliaran di area perpustakaan mereka.

Yoga Elanda?

Cepat-cepat Karina mengulurkan kartu tanda mahasiswanya pada penjaga perpustakaan, lalu beralih mengambil ponselnya. Jari-jarinya sibuk bergulir di atas layar ponsel, mencari sebuah unggahan tentang prestasinya di akun resmi kampus mereka. Ia harus memastikan sesuatu.

Dapat! Karina berhasil menemukannya.

yogaelanda wah congrats, it's a big achievement👏

Karina menelusuri semua unggahan yang berkaitan dengan dirinya. Selalu, ia selalu menemukan komentar dari akun tersebut. Ini yang membuat Karina tidak asing dengan nama itu. Ternyata sosok tadi pemiliknya?

Sejak saat itu Karina ikut memperhatikan keberadaannya di perpustakan, yang entah kebetulan atau tidak waktu mereka berkunjung selalu bersamaan. Sampai Karina akhirnya sadar, jika laki-laki itu mungkin saja menyimpan rasa untuknya.

Sebuah roti serta sebotol susu yang ada di meja saat ia membuka matanya menjadi bukti, terdapat pula sebuah kertas dengan tulisan tangan yang tertera di sana.

makannya nyumput-nyumput aja nggak papa, semangat ya! but don't be too hard on yourself. take a rest if you feel tired:)

Tanpa Yoga ketahui, Karina tidak benar-benar tertidur saat itu. Ia hanya memejamkan matanya yang terasa berat, and she's familiar with his scent. Karina tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya, tangannya membolak-balik bungkusan roti dalam genggamannya.

The Second You SleepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang