Little Talk

22.3K 4.4K 719
                                    

"God knows no one has ever loved me"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"God knows no one has ever loved me"

"Because god knows you don't deserve it" Suara Karina pelan namun tajam. Lalu perempuan itu meninggalkan Yoga yang masih tercekat diam dengan tatapan mata nanar.

Yoga mengusap wajah lalu menarik napas, mencoba memasukkan oksigen sebanyak mungkin ke rongga dadanya. Lalu berharap semua sesak yang ia rasakan menghilang seiring napas yang dihembusnya.

Karina. Ia sudah mengagumi wanita itu setahun yang lalu ketika mereka tak sengaja sering berada di perpustakaan dalam waktu yang bersamaan. Perempuan yang selalu duduk sendiri di sudut perpustakaan yang tidak terlalu ramai, kadang membaca buku, namun kadang sibuk di depan laptopnya.

Tidak sulit mengetahui identitas Karina, walau mereka tidak satu jurusan. Wajah gadis itu sering menghiasi akun instagram resmi dari kampus mereka atas prestasi yang diraihnya. Awalnya Yoga hanya penasaran. Namun semakin sering memperhatikan, lalu tak sadar ia pun memupuk sebuah harapan. Harapan yang tak mampu ia kembangkan.

Yoga merasa tidak percaya diri. Karina terlalu bersinar, terlalu cemerlang.

Yoga sadar, ia hanya satu dari sekian banyak yang mengagumi wanita itu. Jadi, yang Yoga lakukan selama ini melihat akun sosial media Karina, turut bangga setiap melihat apa yang berhasil diraih Karina. Lalu mengucapkan selamat dalam hati. Sampai suatu saat garis takdir mereka bersinggungan.

Sebesar apapun kekaguman yang Yoga simpan untuk Karina, bukan berarti dia mensyukuri apa yang terjadi di antara mereka. Tidak sama sekali. Tidak pernah terlintas dibenak Yoga untuk berani memiliki Karina, apalagi dengan cara kotor dan hina.

Tapi, semua itu sudah tidak begitu penting lagi bukan? Soal perasaan yang ia punya. Yang Karina simpan untuknya hanya rasa benci yang luar biasa. Ia hanya orang asing yang tiba tiba muncul, lalu mengacau hidup wanita itu.

Jadi, apapun yang Yoga lakukan dan perjuangkan sekarang hanya untuk anaknya. Berharap suatu saat nanti, Karina sudi untuk memberi apa yang menjadi hak anak itu nanti. Tidak peduli bagaimana awalnya dia lahir di bumi ini. Karena dia tetap makhluk suci.

"Kenapa?" Tanya bu Atun ketika retina matanya menangkap Yoga yang memasuki rumah dengan langkah gontai.

"Nggak papa, bu" jawab Yoga pelan.

"Berantem lagi ya? Tadi Karina keliatannya suasana hatinya lagi ndak bagus" Bu Atun melihat Yoga dengan tatapan cemas.

"Emang salah Yoga kok, nggak papa."

"Opo meneh iki, ya udah lah kamu mandi sana. Katanya pas sore mau keluar, ini udah mau sore. Makan bakso aja lama banget!" Bu Atun sedikit mengomeli Yoga, yang hanya dibalas dengan kekehan.

The Second You SleepWhere stories live. Discover now