"Duduk berdua di tepi kota. Menikmati senja dan bertukar cerita. Tentang aku, kamu, dan kita."
— SEMESTA
***
Note : Part ini dibuat khusus untuk Dikta dan Agritha. Jadi, siapkan hati kalian, ya!
To : Pembaca yang budiman, jangan lupa pencet tombol bintang dan ramaikan komen💙
❄👑❄
Malam ini Dikta mengajak Agritha untuk pergi bersama. Biasalah! Malam minggu.
Agritha tengah menatap dirinya di depan cermin. Lumayan juga, cantik. Karena ia tak suka hal yang ribet, terlebih dalam berpakaian. Maka, Agritha hanya memilih mengenakan style sederhana namun nyaman dan terlihat bagus dipakai. Style yang sangat menggambarkan Agritha.
Hanya kaos putih bercorak tulisan, jaket jeans berwarna abu-abu, dan celana jeans hitam yang dilengkapi dengan belt berwarna hitam. Oh, iya! Jangan lupakan sneakers putihnya.
Ps : Pict by Pinterest (bayangin aja itu sepatunya ; sneakers putih)
Setelah dirasa cukup, ia pun segera turun menemui Dikta. Malam ini, ia hanya ingin menikmati indahnya Kota Jakarta dengan kekasihnya itu tanpa memikirkan apapun. Termasuk Reya.
Agritha mengetuk pintu mobil sport berwarna hitam metalik milik Dikta.
Lelaki itu! Katanya malam mingguan, tapi jemput pacarnya dari dalem mobil doang!
Agritha membuka pintu mobil Dikta kesal, lalu menutupnya dengan keras. Membuat Dikta nyeri melihatnya. Untung saja pintunya tidak lepas.
"Ganteng doang, jemput cewek dari dalem mobil!" sindir Agritha tajam.
Bukannya merasa bersalah atau apa, Dikta justru hanya menatap Agritha dengan raut menyebalkannya. Membuat Agritha makin kesal sendiri. Memang, sih, malam ini dia terlihat tampan. Tapi, ya gitu. Mukanya nyebelin!
YOU ARE READING
SEMESTA (END)
Teen Fiction[Masuk Kategori "Populer" dan "Paling Digemari Komunitas"] Dari cinta, lewat semesta, untuk kita. Singkat saja. Ini kisah tentang Pradikta, Agritha, dan semesta mereka. Semesta milik Pradikta dan Agritha. Tentang mencintai dan dicintai. Tentang l...