44 - Putus Atau Terus?

725 54 53
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Hai! Jangan lupa bacanya sambil dengerin mulmed🖤

Jangan lupa follow akun wattpadku duluu hihii

Gak bosen nih aku buat ngingetin kalian untuk jangan lupa untuk vote, komen, dan share cerita ini sebanyak-banyaknyaaaa

Jangan lupa pencet tombol bintang sebelum bacaa <3

Udah belomm??😃

Siap untuk komen di setiap paragrafnyaa?

Happy reading, readers kesayangan akohh ^^

***

Sebenarnya kita ini sedang mempertahankan hubungan atau menunda perpisahan yang tak bisa terelakkan?

— SEMESTA

❄👑❄


Agritha menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi taman.

Ia bersama Melda dan Letta, tengah duduk santai di taman belakang. Agritha ingin menceritakan semuanya kepada dua sahabatnya itu, tapi Agritha tak mau jika Melda dan Letta nantinya malah menghakimi Dikta.

Alasan Agritha mengajak Melda dan Letta ke sini, ya karena ia ingin bercerita. Karena suasana di taman belakang sekolah tidak begitu ramai. Jadi, nyaman untuk bercerita.

"Katanya mau cerita, apa?" Melda menepuk bahu Agritha. Menyadarkan gadis itu dari lamunannya.

"Eh, oh, iya. Tadi lo gak bareng Dikta ya?" Letta yang tengah meminum pop ice cup nya, menoleh kepada Agritha.

Mereka duduk sejajar bertiga, dengan Agritha yang berada di tengah-tengah.

Agritha memejamkan matanya, lalu menghembuskan napas panjang. Kemudian kembali membuka matanya. Menatap Melda dan Letta secara bergantian.

Diambilnya ponselnya dari saku rok, menyalakan benda pipih berbentuk persegi panjang tersebut. Jarinya sibuk menggilir layar ponsel, seolah sedang mencari sesuatu disana.

Hingga akhirnya, jarinya berhenti tepat pada sebuah foto yang membuat dadanya sesak tak karuan.

Ia memberikan ponsel itu kepada Melda, lalu bangkit dari duduknya. Sementara Letta, sudah bergeser ke samping Melda.

SEMESTA (END) Where stories live. Discover now