11 - 17 Birthday And You

1.7K 160 15
                                    

Hai!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai!

Yang lagi patah, semangat! Kamu harus bangkit untuk jadi lebih baik lagi. Jangan menyerah, karena hidup terus berjalan ^^

Yang lagi insecure. Hei, kamu cantik/ganteng, okei? Gak perlu jadi sempurna, cukup jadi diri kamu sendiri dan katakan bahwa kamu hebat ^^

Yang lagi sedih karena doi. Hei? Cowok gak cuma dia aja. Ayo, jangan sedih lagi. Bangun dan buktikan sama dia kalo kamu bisa bahagia tanpa dia. Inget, kamu berharga di mata orang tepat dan menerima kamu apa adanya ^^

Jangan lupa pencet tombol bintang sebelum baca <3

Happy reading y'all <3

❄👑❄


17 Mei.

Ulang tahun Agritha akan terasa lebih lengkap karena kepemilikan hatinya pada lelaki dingin bernama Dikta.

Lelaki dingin yang tersihir menjadi hangat dan manis padanya. Menaruh hati dan memilih Dikta bukanlah sesuatu yang buruk. Bahkan itu lebih dari cukup untuk membuat hatinya selalu salah tingkah.

***

Agritha terbangun karena suara bising alarm mungilnya.

Ia mengerjapkan matanya, membuka matanya perlahan dan membiasakan cahaya yang masuk ke retina mata hazel nya.

Ia pun melirik alarm mungilnya itu. Jarum yang terpantri pada alarm telah menunjuk pukul 06.30 pagi. Agritha langsung kelabakan mandi dan bersiap menuju sekolahnya.

Kegiatan TO kelas 12 diundur 3 hari kedepan, jadi hari ini ia masih masuk sekolah seperti biasa.

Setelah bersiap, ia segera menuruni anak tangganya menuju meja makan. Yang ditemukan gadis itu hanya keheningan saja. Bahkan gadis itu juga tak menemukan keberadaan Seto dan Hatari. Melihat batang hidung Drew saja, juga tidak.

"Ayah, Ibun?"

"Bang Drew?"

Ia terus memanggil dengan lantang tiap anggota keluarganya itu.

Beberapa kali meneriakan nama-nama itu, dan mengedarkan pandangan berulang kali guna menemukan pemilik nama-nama tersebut, namun nihil. Ia bahkan tak menemukan sejengkal jejak mereka sedikit pun.

Sebenarnya kemana mereka ini? Apa karena dirinya yang bangun kesiangan, makanya para anggota keluarganya sudah berada pada kesibukan masing-masing yang bertempat di luar rumah?

Ia pun mengedikkan bahu acuh, mengeluarkan ponselnya lalu menelfon seseorang.

Tutt tutt tutt

Nomor yang ditujunya tidak aktif. Semakin membuat kesal saja pagi-pagi begini.

"Dikta tumben gak angkat telepon gue?"

SEMESTA (END) Where stories live. Discover now