17 - Bucin

1.3K 120 12
                                    

Hai!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai!

Yang lagi patah, semangat! Kamu harus bangkit untuk jadi lebih baik lagi. Jangan menyerah, karena hidup terus berjalan ^^

Yang lagi insecure. Hei, kamu cantik/ganteng, okei? Gak perlu jadi sempurna, cukup jadi diri kamu sendiri dan katakan bahwa kamu hebat ^^

Yang lagi sedih karena doi. Hei? Cowok gak cuma dia aja. Ayo, jangan sedih lagi. Bangun dan buktikan sama dia kalo kamu bisa bahagia tanpa dia. Inget, kamu berharga di mata orang tepat dan menerima kamu apa adanya ^^

Jangan lupa pencet tombol bintang sebelum baca <3

Happy reading y'all <3

***

"Aku tak akan pergi, sebelum Tuhan yang menyuruhku untuk tak kembali."

Pradikta Ganendra Putrabayu

❄👑❄


Dikta tengah berada di ruang TV nya. Memainkan ponselnya seraya senyum-senyum sendiri. Sontak hal itu membuat heran Agas yang sejak tadi mengamati perilaku aneh adik dinginnya itu.

"Dih, gila," cibir Agas seraya memukul pelan lengan Dikta. Membuat si empu meringis kesal.

Dikta hanya menoleh kesal dan memberikan tatapan membunuhnya pada kakak semata wayangnya yang sangat menyebalkan itu.

"Lo kenapa? Kesambet? Senyum-senyum sendiri," ujar Agas seraya menyalakan tv.

Dikta hanya mendengus sebal, ia tak menjawab pertanyaan Agas yang menurutnya kakaknya itu sangat kepo dengan urusan pribadinya.

"Heh! Gue Abang lo nih. Kualat lo gak jawab pertanyaan gue," ujar Agas lagi.

"Kepo," balas Dikta singkat.

Agas pun dengan sengaja melirik ke arah ponsel Dikta dan tidak sengaja melihat apa yang sedang adiknya itu lakukan. Ia mengerti sekarang mengapa tiba-tiba tingkahnya menjadi konyol seperti ini. Ternyata adiknya itu sedang kasmaran. Dasar bucin.

"Iya, sayang. Besok aku jemput ya," sindir Agas.

Dikta yang mendengarnya pun lalu menoleh kesal. "Lo baca chat gue?"

Memang sejak tadi dirinya tengah bercanda tawa lewat dunia maya dengan kekasihnya, Agritha. Sesekali gadis itu mengirim fotonya yang membuatnya tertawa geli sendiri.

Dan memang benar, ia baru saja berkata pada gadis itu untuk menjemputnya besok pagi.

Agas pun hanya mengangguk santai. "Kebaca," balasnya tanpa merasa berdosa.

SEMESTA (END) Where stories live. Discover now