19 - Puncak

1K 110 10
                                    

Hai!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai!

Yang lagi patah, semangat! Kamu harus bangkit untuk jadi lebih baik lagi. Jangan menyerah, karena hidup terus berjalan ^^

Yang lagi insecure. Hei, kamu cantik/ganteng, okei? Gak perlu jadi sempurna, cukup jadi diri kamu sendiri dan katakan bahwa kamu hebat ^^

Yang lagi sedih karena doi. Hei? Cowok gak cuma dia aja. Ayo, jangan sedih lagi. Bangun dan buktikan sama dia kalo kamu bisa bahagia tanpa dia. Inget, kamu berharga di mata orang tepat dan menerima kamu apa adanya ^^

Jangan lupa pencet tombol bintang sebelum baca <3

Happy reading y'all <3

***

"Selama masih bisa, kenapa tidak? Ingat, hidup itu hanya sekali. Kalau dua kali namanya nomor undian."

- Farel Prayoga

❄👑❄

Akhirnya setelah melewati hari-hari menyebalkan seperti senin hingga jum'at, kini tiba lah hari yang paling ditunggu-tunggu kedatangannya oleh seluruh pelajar Indonesia.

Hari ini merupakan hari dimana seluruh siswa ataupun siswi di Indonesia bersorak bahagia.

Benar, apalagi jika bukan hari sabtu? Satu hari sebelum minggu. Di hari sabtu ini banyak dari mereka yang sedang merencanakan atau bahkan telah mempersiapkan liburannya.

Seperti tiga gadis ini contohnya. Agritha, Melda, dan Letta telah merencanakan liburan sejak jauh-jauh hari lalu untuk disiapkan hari ini.

Mereka tengah berada di rumah Agritha. Sibuk dengan kegiatannya masing-masing, mulai dari mengemas pakaian, makanan, hingga kebutuhan lainnya untuk mereka bawa ke puncak hari ini. Ya, mereka akan pergi ke puncak.

"Git, lo yakin gak ajak Dikta?" tanya Melda kemudian.

Agritha yang masih sibuk mengemas pakaiannya hanya menoleh sebentar, "Ini kan quality time kita bertiga. Lagian kita udah jarang kan jalan bertiga gini?"

"Iya, sih. Tapi, Git ada baiknya lo ajak aja Dikta," usul Melda.

"Iya deh, lo ajak dia aja. Biar sekalian kita ada yang jagain. Pasti ntar Bang Drew juga gak terlalu khawatir kalo sama mereka," sambung Letta.

"Tapi, tunggu deh. Kalo Dikta ikut pasti ntar dua embel-embelnya itu ikut juga," tebak Letta.

"Si dugong sama guguk?" tanya Melda dengan sebutan kurang ajarnya.

SEMESTA (END) Where stories live. Discover now