1 - Tragedi Terlambat

9.6K 442 28
                                    

Kenapa harus lo lagi?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kenapa harus lo lagi?

SEMESTA

❄👑❄

Gadis dengan rambut hitam kecoklatannya yang dikucir satu itu, tengah berdiri di depan gerbang sekolahnya yang sudah tertutup rapat.

"Pak, bukain dong!" pintanya pada seorang satpam yang berdiri menjaga gerbang.

Satpam itu menggeleng. "Kamu terlambat, gak boleh masuk kalau belum diizinin."

"Yah, Pak! Nanti saya beliin bensin deh buat motor bapak!" rayunya.

"Kamu jangan menghina saya, ya! Saya aja ke sekolah pakai sepeda, bukan motor. Motor saya rusak, kamu mau belikan yang baru?" sungut satpam itu.

Gadis itu menelan salivanya susah payah. "Buset, galak juga." gumamnya

"Pak, tapi ini saya udah telat. Bukain, kek," pintanya lagi.

"Kamu juga dari dateng sepuluh menit yang lalu, udah telat. Sudah, diam. Tunggu saja sampai ada yang ke luar sini," kata satpam itu.

Ia menghela napas pasrah. Sudahlah, jika sudah begini pasti nanti ia akan berakhir di tengah lapangan atau toilet perempuan.

Gadis itu bersandar pada gerbang sekolahnya. Ia menatap sekelilingnya, tumben sekali tidak ada yang terlambat pagi ini. Sial, hanya dia yang terlambat. Bahkan kedua sahabatnya yang biasa terlambat bersamanya, hari ini juga tidak terlambat.

"Sialan! Kok gue sendirian, sih?" gerutunya.

Hingga beberapa menit kemudian, akhirnya ada seseorang yang berbaik hati membukakan pintu gerbang itu.

Ia menoleh ke belakang, melihat siapa yang membuka gerbangnya. Senyumnya yang sumringah mendadak hilang begitu saja saat tahu seseorang yang berdiri di balik gerbang.

"Lo lagi. Sendiri?" tanya orang itu.

"Gak liat lo? Minus, ya? Udah tau gak ada orang, masih aja nanya!" sewotnya.

"Agritha Alzeira Anastasia. Lo telat," kata orang itu.

"Pradikta, lo gak usah ngomong juga gue udah tau kalau telat!" semburnya.

"Sejauh apa rumah lo?"

"Sejauh lo dari hidup gue!"

"Sejauh apa sampai lo telat setiap hari?"

Agritha mengusap wajahnya frustasi. "Banyak tanya lo! Minggir, ah! Gue mau masuk," ketus Agritha.

SEMESTA (END) Where stories live. Discover now