24 - Patah Untuk Tumbuh

891 96 23
                                    

Hai gais!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai gais!

Yok, absen dulu yok sebelum baca!

Udah siap untuk komen di setiap paragrafnya?

***

"Seperti orang bodoh, aku masih saja mencintaimu. Jangankan membenci, bahkan hanya untuk mengasingkan namamu dari hatiku saja, aku tidak bisa."

Agritha Alzeira Anastasia

❄👑❄

Agritha menatap kosong langit-langit kamarnya.

Perasaan itu sangat mengganggu hatinya. Dan kejadian-kejadian belakangan ini cukup mengganggu jam istirahatnya. Terutama jam istirahat untuk hati dan otaknya.

Segala memori tentang Dikta dan Reya sungguh mengusik ketenangannya.

"Kenapa kamu harus buat aku segila ini?"

***

Pagi ini Agritha berangkat ke sekolah dengan mengendarai motornya. Motor besar bertuliskan Ninja dengan warna hitam metalik itu melaju cepat membelah jalanan Ibu Kota yang padat.

Sesekali diliriknya sepasang muda-mudi berseragam putih abu-abu yang berboncengan menggunakan sepeda motor, juga ada beberapa yang menaiki mobil.

Dan ada sepasang kekasih yang menaiki mobil sport berwarna putih dengan jendela mobilnya yang terbuka. Sepasang kekasih itu mengingatkannya pada dirinya dan Dikta.

Lagi-lagi lelaki itu yang datang di pikirannya.

Ia mendengus kesal, lalu menutup kaca helm full face nya dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Sesampainya di sekolah, gadis itu langsung memarkirkan motornya dan bergegas menuju kelasnya.

Namun langkahnya terhenti ketika seorang lelaki bertubuh tegap keluar dari mobil sport hitam metaliknya.

Siapa lagi jika bukan Dikta?

Lelaki itu turun menghampirinya, namun ia tidak sendirian. Ada Reya di sampingnya. Pemandangan paling menjengkelkan yang dengan terpaksa harus dilihat oleh matanya.

"Hai," sapa Reya ramah.

Sementara Dikta hanya menatapnya khawatir. Agritha tak membalas baik sapaan itu, ia hanya sedikit mengulum senyum.

"Ketemu lagi kita. Lo yang kemarin, 'kan?" ujar Reya kemudian.

"Iya," balas Agritha singkat.

Reya hanya mengangguk saja. "Lo kelas berapa?" tanya Reya.

SEMESTA (END) Where stories live. Discover now