33 - Masa Lalu Yang Merindu

706 87 21
                                    

Masa lalu ada untuk dikenang, bukan diulang

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Masa lalu ada untuk dikenang, bukan diulang. Jadikan itu sebagai pelajaran, bukan penyesalan.

SEMESTA

***

Hai, Sahabat Semesta!

Sudah siap ramaikan komenn??

Jangan lupa vote, komen, dan share “SEMESTA” sebanyak-banyaknyaaa

Udah belumm??😃

Part ini alurnya campuran, ya. Jadi, kalian jangan bingung bacanya karena nanti akan ada kilasan tentang masa lalu Dikta sama Reya. Oke?

Selamat membacaa <3

❄👑❄

Hari ini Reya terpaksa tidak masuk sekolah. Pagi tadi, tiba-tiba saja kepalanya kembali nyeri. Obat pereda nyeri yang biasa ia minum pun, rasanya sudah tak berguna lagi.

Semakin hari, penyakitnya semakin membebani. Ia sampai harus berulang kali pergi ke rumah sakit dalam sehari. Meminum banyak obat dan vitamin untuk bisa bertahan hidup.

Ya, memang kata dokter umurnya tak lama lagi. Bisa jadi hari ini, besok, atau entah kapan itu, Tuhan memanggilnya.

Reya terus saja meminta pada Jessica untuk pergi ke dokter yang lebih terkenal dari dokter-dokternya yang sebelumnya. Namun, semua dokter ternyata sama saja. Hanya bisa memberikan wejangan dan wanti-wanti tentang sisa usianya untuk berpijak pada dunia. Menambah beban pikiran saja!

Reya duduk bersandar pada tepi jendela kamarnya. Menatap ke luar, hujan mulai turun membasahi bumi. Sepertinya langit ikut merasakan kesedihannya. Ia menangis dalam diamnya, memegangi kepalanya yang masih terasa nyeri.

Tangannya menyusuri surai hitamnya. Surai indah yang panjang, kini mulai rontok karena penyakitnya.

Sejak dokter memvonis dirinya terkena kanker otak. Jujur, Reya sangat terpukul akan hal itu. Ia langsung meminta Jessica untuk membawanya berobat kemana saja. Asalkan penyakit sialan itu pergi dari tubuhnya. Alasan utama yang membuatnya hingga harus meninggalkan Indonesia dan Dikta, dulu.

Namun, seiring berjalannya waktu. Reya semakin tersiksa. Segala obat, vitamin, bahkan kemoterapi yang ia lakukan tidak berhasil menghilangkan penyakit itu. Kankernya justru bertambah ganas, membuat Jessica harus terus banting tulang demi biaya pengobatannya.

Reya sempat putus asa. Ia sempat meminta Jessica untuk berhenti melakukan ini semua. Reya tidak tahan melihat Jessica yang selalu bekerja siang dan malam hanya untuk dirinya. Namun, Jessica berusaha membuatnya tetap semangat untuk terus bertahan hidup.

SEMESTA (END) Onde histórias criam vida. Descubra agora