LIMA BELAS

82.2K 12.8K 627
                                    

Tekan bintangnya sebelum memulai membaca~

Jangan lupa untuk tinggalkan love sebanyak mungkin
🤍🖤🤎💜💙💚💛🧡❤️

"Boss ke mana Chik?" Aku bertanya kepada Chika karena tidak menemukan sosok Felix sejak tadi pagi.

Selama seminggu ini aku selalu menghindari Felix, hanya bertemu dan saling sapa saat di kantor. Itu pun hanya sesekali, ketika Felix membutuhkan bantuanku. Di rumah, aku selalu mengunci diri di dalam paviliun.

"Perjalanan dinas seminggu," jawab Chika dengan senyumnya yang ramah. "Lo bisa istirahat selama seminggu ini, bantu-bantu yang lain aja," lanjut Chika.

Aku hanya menganggukkan kepalaku dan berlalu dari hadapan Chika. Aku berjalan menuju loker, mengeluarkan sebuah map dari dalamnya. Aku akan menyerahkan surat pengunduran diriku hari ini. Keputusanku sudah bulat untuk kembali ke Jogja.

Padahal, rencananya malam ini aku ingin pamitan dengan Felix. Aku juga ingin mengucapkan terima kasih serta meminta keringanan untuk pembayaran hutang-hutangku. Jika sudah begini, aku mungkin hanya dapat berpamitan via telepon.

Aku sudah terlanjur bilang pada Mama bahwa besok aku akan pulang. Sudah saatnya aku berdamai dengan Mama, Papa dan Eyang. Aku juga tidak cocok tinggal di Jakarta, menyusahkan Felix saja bisanya.

"Ngapain Zem?" tanya Andi saat kami berpapasan di depan pintu divisi human resource. Aku baru saja menyerahkan surat pengunduran diriku.

"Ah! Habis menyerahkan surat resign," sahutku. Raut wajah Andi terlihat kaget. Matanya sampai melebar beberapa sentimeter.

"Kenapa?" Andi bertanya dengan wajah yang sendu.

Seharusnya aku yang sedih di sini, hanya Andi yang bisa berteman denganku. Besok, aku sudah tidak dapat lagi bertemu dengan Andi, bercerita mengenai para admin yang kegatalan dan mengidolakan Felix.

"Gue harus balik ke Jogja, kangen dengan orangtua," jawabku jujur apa adanya. Walaupun, alasan utamaku kembali ke Jogja adalah mundur dari medan perang.

Ya, aku mundur dari medan perperangan perasaanku untuk Felix. Aku tidak bisa memporak-porandakan Felix lebih jauh lagi. Cukup sudah aku membuat Felix harus membantu mantan tunangan sialan sepertiku ini.

Mengingat soal pertunangan, aku selalu merasa menyesal dengan kejadian dulu antara aku dan Felix. Sebuah keputusan sepihakku membuat Felix bahkan pergi tanpa sepatah kata untukku. Dan dengan gilanya, aku kembali kepada Felix, dengan kedok perlu pertolongan.

Aku akui bahwa aku masih sangat-sangat mencintai Felix. Alasan kuat kenapa aku tidak ingin dijodohkan memilih kabur ke Jakarta. Tentunya, karena aku tahu Felix ada di sini. Perasaanku membawaku untuk bertemu dengan Felix dan justru membuat diri sendiri terjebak.

Rumah Mantan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang