SEMBILAN BELAS

80.7K 12K 1.2K
                                    

Yuk tekan bintangnya dulu sebelum mulai baca~

Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar

️🧡💛💚💙💜🤎🖤🤍

Satu bulan terasa sangat cepat berlalu, mungkin ini efek aku yang selalu sibuk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Satu bulan terasa sangat cepat berlalu, mungkin ini efek aku yang selalu sibuk. Atau mungkin lebih tepatnya menyibukan diri. Aku mengurus persiapan pernikahanku bersama Romi, mengambil banyak pesanan untuk souvenir pernikahan. Aku benar-benar tidak memberikan diriku untuk beristirahat lebih lama.

"Nila, kita tutup mulai besok ya. Tapi, kamu bantuin saya buat souvenir untuk acara pernikahan saya. Kurang lima puluh lagi, nggak banyak banget kok," ujarku pada Nila.

"Baik Mbak," sahut Nila yang sedang membungkusi gantungan kunci ke dalam plastik kemasan. "Oh iya Mbak, itu kemarin Nila bersihkan etalase bagian bawah, ada dapat boneka Mbak," kata Nila yang menunjukkan sebuah boneka kepadaku.

Aku mengambil boneka yang memiliki tali di bagian atasnya tersebut. Boneka ini merupakan pasangan dari boneka yang dimiliki Felix. Aku tersenyum tipis menatap boneka tersebut.

"Saya pulang duluan ya Nila, jangan lupa nanti toko dikunci rapat-rapat. Kamu cek lagi semuanya, soalnya kita bakalan libur sekitar seminggu," pesanku pada Nila.

Aku membawa serta boneka yang Nila temukan bersamaku. Beberapa bahan kerajinan tangan untuk souvenir juga aku bawa. Hari ini, aku mengendarai mobil Papa. Di rumahku sudah ramai dengan saudara-saudara yang datang untuk acara pernikahanku.

Dikarenakan acaranya mendadak, tidak banyak acara adat yang diambil oleh keluarga. Lagi pula, eyang sedang tidak begitu baik kesehatannya. Mama dan Papa juga sudah setuju untuk hanya menyelenggarakan acara inti saja.

Daftar undangan pernikahanku juga sudah selesai dibuat. Undangan sudah mulai disebar melalui online dan juga offline. Beberapa teman yang berada di luar kota diberikan undangan digital, termasuk di sana Felix dan Chika.

Aku tidak mengundang banyak orang dari So Tasty, hanya Felix dan Chika. Lagi pula, Felix tidak mungkin datang ke acara pernikahanku. Sementara Chika, dia sudah mengabariku bahwa dia harus menemani Felix rapat di luar kota.

"Sadar Zem! Mau sampai kapan lo mikirin pria lain?" Aku mengeluh kepada diriku sendiri. Aku masih terus-terusan memikirkan Felix, mungkin ragaku memang berada di sini dan mengurusi pernikahan, tapi tidak dengan pikiranku.

Felix

Felix

Dan Felix

Selalu Felix yang ada di dalam pikiranku. Padahal, aku sudah bersusah payah mencari kesibukan untuk mengenyahkan Felix dari dalam pikiranku. Sayangnya, semua hanya sebuah kesia-siaan belaka. Aku tidak pernah bisa mengusir Felix dari dalam otak dan hatiku.

Rumah Mantan (Selesai)Where stories live. Discover now