BAGIAN 02

31.8K 1.8K 172
                                    

"Nggak nyangka aja gue Reyhan tiba-tiba mati," celetuk salah satu teman Sargas. Namanya Dafa. Dia ini biasa dibilang playboy cap kaleng sarden.

"Namanya juga takdir Daf. Nggak ada yang tau," kekeh yang satu. Namanya Gilang. Si receh yang kebangetan recehnya. Lihat apa-apa dikit ketawa. Padahal nggak lucu.

"Berita si Reyhan udah nyebar ke seluruh antero sekolahan kan?" ucap Dafa.

Gilang mengangguk. Laki-laki itu kemudian mengambil buat anggur di depannya. "Secepet itu nyebarnya,"

"Lo dapet anggur darimana Gil?" tanya Dafa celingak-celinguk.

"Gue metik di kebun belakang wkwkwk," Gilang tertawa.

Sargas hanya memperhatikan kedua temannya itu berinteraksi tanpa berniat untuk ikut gabung ke dalam obrolan mereka. Sargas memang selalu seperti ini, jadi tidak perlu ditanyakan lagi. Lagipula Dafa dan Gilang sudah terbiasa dengan sifat Sargas yang cuek macem bebek.

Mereka bertiga tengah nongkrong di sekolahan mereka—SMA Cenderawasih. Lebih tepatnya di bawah tangga naik ke lantai dua. Ada sebuah meja di sana. Dan itu adalah tempat nongkrong favorit mereka bertiga. Lagipula letaknya juga strategis kata Sargas. Dafa juga jadi mudah gombal kepada adik-adik kelas yang lewat sana.

"Eh, Audrey kasian banget kalau gue lihat." mendengar ucapan Dafa. Sargas langsung mengalihkan pandangannya menatap Dafa.

"Kasian kenapa dah?" tanya Gilang. Dia masih mengemili anggur hitam yang dia petik di kebun belakang sekolah ini.

"Ya masa lo nggak tahu Gil? Audrey kan temenan sama si Reyhan dari dia SMP. Berarti mereka deket lah." papar Dafa.

"Iya juga sih. Mereka pacaran nggak sih?" tanya Gilang.

Sargas langsung melotot. Apa-apaan adiknya ini kenapa berpacaran tidak bilang kepadanya dahulu? Dan orang lain tau? Adiknya itu memang meminta sedikit pelajaran darinya.

"Gue rasa nggak. Tapi ya, kemarin kan gue dateng tuh ke rumah Reyhan. Ada Audrey juga, dia nangis sama nyokapnya Reyhan kejer anying. Nggak tega gue. Dia kelihatan akrab banget sama nyokapnya Reyhan," lanjut Dafa. Cocok sekali jadi mak-mak tukang gosip.

Gilang diam sejenak. Kemudian dia tertawa. Membuat Dafa dan Sargas mengernyit tidak mengerti.

"Lo kesambet? Nggak ada hujan nggak ada angin tiba-tiba ketawa." selidik Dafa sedikit ngeri.

Gilang menghentikan tawanya, "lo ini lucu. Tadi katanya lo bilang Audrey udah temenan sama Reyhan dari SMP ya jelas lah dia sama nyokap Reyhan akrab goblok,"

Omongan Gilang ada benarnya juga.

"Ck Gilang bego. Ini tuh akrab kebangetan. Makanya lo kalau nglayat jangan nyari buah-buahan doang." kesal Dafa.

"Yaelah, terus gimana?" saut Gilang.

"Lo pada nggak tahu sih, gue lihat si Audrey di makam Reyhan lama banget beneran nggak bohong gue. Kayaknya dia ngomong sesuatu di sana," ucap Dafa.

"Lo tau darimana?" selidik Gilang.

"Di bilang gue lihat! Lo bikin orang emosi aja bangsad." sulut Dafa.

Berbeda dengan Sargas. Laki-laki bermata tajam itu malah tengah menggeram tertahan. Jadi, kemarin adiknya itu membohonginya untuk kesekian kali? Hell? Audrey memang minta pelajaran darinya.

"Gas."

"Sargas!"

Mendengar panggilan Gilang, Sargas terkesiap. Laki-laki menaikkan sebelah alisnya pertanda dia bertanya ada apa.

Traped in Bad Guy [END]Where stories live. Discover now