BonChap 02

17.1K 928 62
                                    

Audrey bergerak masuk. Lalu duduk di ruang tunggu. Menunggu polisi membawa Sargas kepadanya. Kira-kira membutuhkan waktu 3 menit, polisi itu keluar dengan membawa Sargas dengan seragam tahanan.

Sargas mendongakkan kepalanya, lalu terkejut melihat kehadiran Audrey.

"Sargas," lirihnya. Audrey bergerak menghampiri Sargas. Menatap wajah sayu Sargas.

"Pak Polisi, saya perlu bicara dengan kakak saya di taman. Apa boleh?" tanya Audrey menatap para polisi di sana.

Mereka saling pandang lalu mengangguk. Sargas dan Audrey sekarang berada di taman. Ada polisi yang mengawasi mereka dari jauh. Karena itu aturannya.

"Sargas, aku—"

"Gue minta maaf Drey," potong Sargas cepat.

"Dua tahun ini, gue kepikiran lo. Gue bener-bener minta maaf," lanjutnya.

"Sargas—"

"Gue tahu Drey, lo benci gue. Gue mohon maafin gue. Lo balik ke rumah, mama papa kangen Drey," lagi-lagi Sargas memotong kalimatnya.

"M-mereka tinggal di mana sekarang?" tanya Audrey.

"Lo pasti ke rumah lama ya? Gara-gara waktu itu pernikahan gue dan Salsa batal. Papa nggak bisa lagi kerja sama dengan perusahaan Om Deni. Papa kelilit utang. Dan lo tahu sendiri kelanjutannya," jelas Sargas.

"Jadi sekarang?"

"Mereka tinggal di kontrakan. Mana hape lo? Gue tulisin alamat nya."

Audrey menyerahkan handphone nya kepada Sargas. Sedetik kemudian air muka Sargas berubah ketika membuka layar kunci handphone Audrey.

"Mereka tinggal di situ," ucap Sargas menyerahkan kembali handphone nya.

Lalu senyap. Tidak ada yang memulai pembicaraan. Mereka sama-sama diam dengan pikirannya masing-masing.

"Drey,"

"Sargas,"

"Lo dulu," ucap Sargas.

"Enggg kamu dulu," tolak Audrey.

"Gue kangen lo Drey," ucap Sargas.

"Emmm mam ma mam ma," suara Andre mengalihkan perhatian Sargas.

Cowok itu tidak menyadari keberadaan Andre dari tadi. Dia hanya fokus kepada Audrey. Sargas kemudian mendekatkan wajahnya menatap Andre.

"Drey?"

"Ini Andre, ayo Andre kenalan sama Om dong ayo," Audrey mengarahkan tangan Andre untuk bersalaman dengan Sargas. Tapi, Andre malah menangis.

"Ay Andre kenapa nangis. Jangan nangis dong. Bunda kan nyuruh kamu kenalan hey," dia sibuk menenangkan Andre.  Sedangkan Sargas masih mematung di tempat. Mencerna semuanya.

"Drey?"

"Iya?"

"S-soal kasus beberapa tahun lalu. Gue nggak bermaksud—"

Traped in Bad Guy [END]Where stories live. Discover now