BAGIAN 15

16.9K 983 18
                                    

Sebentar, sebelum mulai. Aku mau berterima kasih sama kalian yang masih tetep stay di sini huhu ga tau lagi. Seneng aja gitu lihat part sebelah rame.

Luv u😩💘

*****

Tadi pagi, Audrey memaksa Gilang untuk berangkat sekolah. Dia tidak mau Gilang menjadi bodoh karena sering bolos hanya untuk menemani dirinya. Lagipula, dia kan bisa menjaga dirinya sendiri. Rumah Gilang juga ada satpamnya kalau siang.

Kemarin Dafa ke rumah, dia diundang Gilang. Katanya sihhh sebelum terlambat. Tidak tau apa yang Gilang maksud kenapa bilang seperti itu.

Audrey kini tengah duduk di balkon kamar Gilang. Memandang hamparan luas Ibu Kota yang nampak tenang. Tidak seperti biasanya yang selalu macet.

Dafa sebelumnya memberikan pendapat kepada Audrey, kalau sebaiknya dia pulang saja. Karena ini bukan hanya soal Sargas. Tapi orang tua Sargas juga ikut cemas kepada Audrey.

Audrey menghela napas panjang.

Dia beranjak lalu turun menuju ke dapur. Membuka kulkas lalu mengecek sayur-sayuran dan beberapa makanan.

Dia lapar.

Gilang lupa membuatkan nasi goreng tadi pagi karena yahh, mereka sibuk berdebat hingga Gilang berangkat juga tanpa sarapan. Tingkat kecerobohan Gilang hampir mirip dengannya.

"Lohhh sayur sama pastanya sudah habis???" Audrey bergumam.

"Oke mari kita beli ke minimarket,"

Dia kemudian mengambil cardigannya lalu pergi keluar untuk menuju minimarket.

****

Letak minimarketnya tidak jauh. Hanya beberapa meter saja dari rumah Gilang. Itu sebabnya Audrey memilih berjalan kaki. Tapi, meskipun lumayan dekat tetap saja capek.

Sampailah Audrey di minimarket yang dia tuju.

Mengambil keranjang, lalu bergegas ke tempat sayuran mengambil sayur seperti sawi, lobak, tomat, mentimun, kentang, dan juga bawang bombay.

Setelahnya mengambil berbagai jenis pasta. Dan ciki-ciki yang selalu dia beli akhir-akhir ini.

Kalau kalian bertanya, darimana Audrey dapat uang? Jawabannya dari Gilang. Siapa lagi memang? Cowok itu sudah meninggali uang untuk Audrey belanja.

Jadi, bagaimana? Gilang baikkan?

Saat hendak berjalan ke kasir, tiba-tiba Audrey berhenti secara mendadak. Dia langsung bersembunyi di balik rak jajanan lalu mengatur napas.

"Sargas? Ngapain di minimarket?"

Yap! Sargas.

Tapi, Audrey sedikit tidak yakin itu Sargas. Buat apa Sargas ke minimarket sendirian? Membeli minuman kaleng? Sepertinya Sargas jarang minum minuman kaleng seperti itu.

"Sargas beli minuman kaleng? Buat apa?"

Audrey masih bersembunyi di balik rak sembari berbicara dengan dirinya sendiri.

Dilihat dari belakang itu memang benar seperti Sargas. Hanya saja, ah sudahlah lupakan saja.

Tringgg

Pintu berbunyi, itu artinya Sargas sudah keluar. Audrey cepat-cepat berlari ke kasir lalu membayar. Dan bergegas untuk meninggalkan minimarket.

Sesudah lumayan jauh dari minimarket, Audrey menghela napas.

"Huh syukurlah,"

"Drey,"

Deg.

Waktu seolah berhenti ketika suara itu datang. Apa telinga Audrey tidak salah dengar? Atau memang itu hanya angin lewat?

Bahu gadis itu ditepuk beberapa kali. Audrey masih diam tidak bergeming.

"Pulang."

Oke, rasanya Audrey ingin lenyap saat ini juga. Kalian juga pasti tau itu siapa.

"S-Sargas ak-aku—"

"Stsssss, gue nggak marah. Ayo pulang."

"T-tapi Sargas aku nggak—"

Cupp.

"Gue kira berubah. Masih sama ternyata. Ayo buruan,"

Audrey menelan salivanya kasar. Harusnya dia senang karena Sargas tidak marah besar. Tidak sampai menyeret dirinya. Tapi, justru yang seperti ini lebih ditakuti Audrey.

"Sargass,"

"Hmm?"

"T-tadi kamu kan di minimarket. Kok bisa sampai sini?"

Sargas menghentikan langkahnya tiba-tiba. Membuat Audrey ikut berhenti juga secara mendadak.

"Gue?"

Audrey mengangguk dua kali.

"Ngapain gue ke sana?"

"Aku tanya sama kamu kenapa kamu tanya balik???"

"Gue nggak ke sana,"

"Tapi—"

"Ayo pulang. Papa sama Mama nunggu,"

Sargas merangkul bahu Audrey lalu menggiringnya untuk pulang ke rumah.

Sesuatu pasti terjadi, mengapa Sargas tidak marah kepadanya.

Dan mengapa tadi Sargas bilang tidak ke minimarket padahal jelas-jelas Audrey melihatnya.

Lalu, siapa yang dia lihat diminarket tadi?

*****

Just Info,
Karena emang dari awal aku nggak ngonsep cerita ini secara detail dan teratur. (tidak seperti GABRIELLA)

Jadi, mungkin cerita ini akan segera tamat. Kalau nanti baru Part 20-an sudah tamat jangan terkejut. Karena dari awal memang aku nggak ngonsep cerita ini yya.

VOTE and COMMENT jangan lupa💘

Thanks buat 11k viewers.

Traped in Bad Guy [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu