BAGIAN 08

20.7K 1.1K 10
                                    

Pagi ini, Audrey sudah disuguhkan pemandangan yang kurang mengenakkan. Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, dia akhirnya memaafkan Sargas. Itupun demi Gilang. Katanya Audrey takut Gilang kenapa-napa karena Sargas.

Dan benar saja, Gilang tidak berangkat ke sekolah selama 3 hari karena Sargas waktu itu. Dan ketika Audrey berkunjung ke rumah Gilang, laki-laki itu terkapar di tempat tidur dengan lebam dimana-mana.

Sargas menghajar Gilang tanpa mendengarkan penjelasan dari Gilang terlebih dahulu. Jadi, seperti itulah jadinya.

Audrey juga yang harus bertanggung jawab. Dia mengurus Gilang seperti bayi besar. Lagipula mama-nya Gilang sedang ke luar Kota untuk berbisnis. Jadi, tidak ada yang mengurus Gilang dan seluruh lukanya itu.

Jujur saja, waktu itu Audrey merasa bersalah dengan Gilang. Dia seperti sangat merepotkan kakak kelasnya itu.

"Udah bangun?"

Audrey terkesiap ketika mendengar suara berat seseorang di sampingnya.

"Em,"

"Papa mama udah berangkat. Mereka nitip salam,"

Audrey mengangguk. Dia kemudian beranjak dari tempat tidur.

Pantas saja Sargas tidur di kamarnya. Ternyata kedua orang tuanya sudah berangkat kerja. Makanya, laki-laki itu pindah ke kamar Audrey.

"Mau kemana?"

Audrey menghela napas. "Mandi,"

"Sini dulu, gue mau ngomong,"

Sargas ini, apakah dia tidak tahu suara dia saat sedang bangun tidur? Sangat menggoda iman.

"Ngomong apa?" tanya Audrey. Dia mendekati ranjang lagi dan duduk di tepi ranjang.

Audrey akui, setelah kejadian beberapa hari yang lalu. Sargas memperlakukannya sedikit lembut dari biasanya. Bahkan dia jarang menggunakan kata yang kurang enak di dengar kepada Audrey.

Sargas hanya tersenyum miring, dia menarik tubuh Audrey dan langsung menyambar bibir gadis itu seperti biasanya.

Morning kiss kata Sargas.

"Manis, lo make lipstik?" Sargas melepaskan ciumannya. Tapi, dia masih belum melepaskan Audrey. Jadi, posisi mereka masih sama.

Audrey di atas tubuh Sargas.

"E-enggak!" elak Audrey. Mana mungkin bangun tidur pake lipstik.

Lagipula Audrey kan tidak pernah memakai lipstik. Dia memakai liptint. Atau kalau tidak hanya memakai pelembab bibir saja.

Sargas hanya mengangguk-angguk.

"Sargas. Lepasin," cicit Audrey. Dia bergerak gelisah di atas tubuh Sargas. Berusaha melepaskan pelukan Sargas.

"Jangan gerak." peringat Sargas.

"Lepasin aku. Aku mau mandi," ucap Audrey.

"Mandi bareng,"

"Kamu gila!?"

Audrey terus bergerak gelisah di atas tubuh Sargas tanpa memperdulikan kalau ada susuatu yang sudah bangun sejak tadi. Padahal Sargas sudah memperingatkan gadis itu.

"Drey gue bilang jangan bergerak kan?" Sargas menghentikan pergerakan Audrey agar tidak semakin menjadi.

"Lepasin pelukan kamu. Nanti kalau ada yang lihat dikira kita ngapa-ngapain,"

"Ngapa-ngapain ngapain?"

"Sargas." Audrey mulai kesal dengan laki-laki di bawahnya itu.

"Bentar Drey, gue—"

Traped in Bad Guy [END]Where stories live. Discover now