BAGIAN 20

16.4K 942 70
                                    

"SARGASSS!!!" seru Audrey.

Cowok berbalut setelan kemeja hitam itu berhenti. Lalu berbalik badan. Menemukan sosok Audrey dengan dress selututnya.

"Apa?"

"Kenapa kamu tadi bilang kayak gitu sama tante Adin?"

"Gue nggak suka sama Salsa."

"Tapi, mama sama papa udah jodohin kalian,"

Sargas tersenyum remeh. Cowok itu kemudian mendekati Audrey. "Dari dulu gue udah bilang kan? Gue sukanya lo."

"Tapi, kamu kakak aku Sargas."

Audrey mundur 2 langkah.

"Gue tau."

"Ayo pulang. Temui mama sama papa,"

"Lo duluan."

Audrey menggeleng. "Ayo!"

****

Seluruh orang yang ada di kediaman Sargas menunggu Sargas dan Audrey kembali. Mereka duduk di ruang tamu. Kecuali Ranti yang mondar-mandir kesana-kemari. Dia takut kalau akhirnya Sargas dan Audrey bertengkar lagi.

Sejujurnya. Ranti juga merasa tidak enak karena terlalu memaksa Sargas agar menerima perjodohan konyol ini.

Tapi, mau bagaimana lagi? Semua ini demi kebaikan bersama. Bisnis keluarga mereka akan berjalan mulus jika kedua anaknya itu menikah nantinya.

Ya ya mungkin bagi orang tua. Keputusan anak itu tidak terlalu penting. Yang terpenting kepentingan mereka masing-masing. Meskipun begitu tidak semua orang tua seperti itu.

"Ranti, apa Sargas memang seperti itu?" tanya Adin.

"Ahhh tidak juga Din, dia seperti itu mungkin karena belum bisa menerima perjodohan ini." sangkal Ranti.

"Kalau seperti itu, lebih baik kita pulang saja Ran. Ayo pah kita pulang."

Adin bersiap untuk pamit. Begitu juga Deni. Bersamaan dengan itu, Audrey dan Sargas datang dari arah pintu.

Audrey berhasil membujuk Sargas untuk kembali ke rumah.

"Sargas, sayang kamu darimana nak?" Ranti tergopoh-gopoh menghampiri Sargas lalu membelai putra sulungnya.

"Sargas setuju."

Semua orang terkejut. Lalu mengerjap tak percaya.

"Sargas serius?" Tanya Damar.

"Hm."

"Syukurlah. Besok kamu cari cincin ya nak. Perlu papa temani?" tawar Damar.

"Nggak. Sargas ke atas dulu," Sargas langsung bergerak ke atas. Menuju ke kamarnya.

"Audrey juga ke atas dulu ya mah, pah, tan, om," gadis itu memberi salam kemudian beranjak ke atas.

****

Dikamar, Audrey langsung membuka laptopnya. Menghubungi Gilang tentu saja. Seharian ini, Gilang tidak menemuinya. Bahkan tidak memberinya kabar soal luka-lukanya tempo hari lalu.

Ohh, handphone Audrey juga masih di rumah Gilang. Dia belum sempat untuk mengambilnya. Lagipula ada laptop. Jadi, masih bisa santai untuk mengambilnya nanti.

Traped in Bad Guy [END]Where stories live. Discover now