26. Kakak?

5.7K 572 51
                                    

Sekarang pukul 17.00

Elsa sedang duduk di taman belakang rumahnya, ia bosan terus-menerus berada di dalam kamar akhirnya ia memutuskan untuk menghirup angin di taman belakang nya.

Ia menyenderkan kepalanya ke senderan bangku, lalu menatap langit yang sedang bercuaca sejuk.

Tiba-tiba pandangan gelap, sebuah tangan menutupi matanya, Elsa memegang tangan itu.

"Ini siapa?"

Orang itu membuka tangannya, "Pacar kamu."

Elsa mendongak mendapati wajah Teejay di atasnya.

Elsa lalu menoleh ke belakang, benar, itu Teejay, ia masih memakai seragam sekolahnya.

"Lo ngapain kesini? Bolos ya?" Tudung Elsa menggeser tempat duduknya.

Tuk

Teejay menyentil kening Elsa membuat sang empu mengaduh.

"Enak aja kalo ngomong, baru aja aku pulang sekolah langsung kesini." Teejay memberikan bungkusan yang di bawanya tadi kepada Elsa.

"Wah, gue tau ini pasti martabak!" Seru Elsa saat mencium aroma yang begitu familiar di Indra penciuman nya.

"Yee, kalo makanan aja peka," kata Teejay.

"Dih biarin." Elsa membuka kotak makan itu dan benar, beberapa potong martabak telur bersaji disana.

"Tuh kan bener, makasi ya," kata Elsa sambil tersenyum lalu menutup kembali kotak makan itu.

Teejay menatap Elsa bingung, "Loh, kok gak di makan?"

"Biar lo gak minta," kata Elsa bercanda.

Teejay menatap Elsa datar.

"Becanda, gue abis makan tadi, jadi masih kenyang."

Teejay mengangguk mengerti.

"Ja, gue pengen sekolah deh," kata Elsa tiba-tiba.

Teejay menggeleng, "Kamu masih belum sembuh."

"Tapi gue bosen, nanti gue pake tongkat deh jalan nya."

"Di rumah kan kamu punya sodara cewe, biasanya tuh cewe kalo ketemu cewe langsung gibah."

Elsa memukul Teejay pelan, "Lo tau sendiri Naura gak suka sama gue, apalagi semenjak kejadian dimana papa nya nampar dia gara-gara gue."

"Dia makin benci sama gue."

"Ututu tayang, biarin aja, yang penting kamu gak usik dia, lama-lama dia pasti bakal baik sama kamu." Teejay menyenderkan kepalanya Elsa ke pundaknya.

"El sebentar deh," Teejay meminta agar Elsa tidak menyender lagi, lalu ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

Elsa menunggu-nunggu apa yang akan Teejay lakukan.

Ternyata Teejay mengeluarkan sebatang coklat lalu memberikannya ke Elsa.

"Nih buat kamu aja, tadi pagi di kasih sama Adek kelas."

Elsa tersenyum dalam hati, ia tidak perlu bertanya soal foto itu, kini Teejay telah jujur dengan sendirinya.

"Mantan kamu yang mana?"

Teejay berfikir sejenak, lalu menggeleng, "Gak tau, aku lupa namanya. Tapi dia adalah orang yang mempertemukan kita."

"Makanya aku terima coklatnya," tambah Teejay.

"Mempertemukan kita? Maksudnya?" Sekarang Elsa bingung.

"Dia cewe yang waktu itu ngambil bakso kamu trus di kasiin ke aku."

MY BOYFRIEND IS FAKBOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang