58. Salah Sangka

5.6K 719 1K
                                    

⚠️Komen tiap paragraf ya!

2882 kata.

Tubuh Teejay menegang saat melihat wajah gadis itu. Teejay seperti mengenali wajah gadis ini.

Tiba-tiba seorang siswa datang sambil meraung-raung karena gadis itu-Arumi sudah tidak bernyawa lagi, "Rum... Arum!!!"

"Ini nggak mungkin lo, kan?"

"Rum! Bangun! Kita bisa cari solusinya sama-sama Rum, nggak kaya gini caranya...."

Laki-laki itu tidak bisa berkata-kata lagi, ia menutup matanya dengan lengan kanannya.

"Maafin gue Rum, ini salah gue...."

Ya, Teejay ingat sekarang, itu sepupu teman futsal nya, Teejay pernah mengajaknya berkenalan saat berkunjung ke rumah temannya itu, namun gadis itu sangat pendiam dan pemalu.

Teejay mendekati teman futsalnya itu, menepuk bahunya pelan, "Yang sabar Zil, udah jalannya Arumi gini."

Azil menatap Teejay, "Nggak Jay! Seandainya gue dateng waktu itu, Arumi nggak mungkin hamil dan --- bunuh diri...."

Beberapa orang yang mendengar itu terkejut, ternyata gadis itu hamil diluar nikah.

Azil menghapus air matanya, lalu menatap jasad Arumi dengan kemarahan dimatanya, "Rum, gue janji sama lo, gue bakal cari orang yang udah rebut mahkota lo, sampe lo kaya gini."

"Gue nggak bakal biarin orang itu, hidup tenang setelah ini." Tangan laki-laki itu terkepal erat.

Sedangkan dilain tempat, gadis itu menyender di tembok dengan gemetar sambil menatap kosong kedepan.

Dia Elsa, dirinya masih syok saat menyaksikan seseorang melompat dari roof top yang sama, sesaat sebelum ia berniat untuk mengakhiri hidupnya juga.

Tidak tau apa yang dialami gadis itu, tapi yang Elsa tau, gadis itu pasti memiliki masalah yang berat sama sepertinya.

Karena kejadian itu, Elsa terselamatkan, gadis itu membuatnya sadar, dengan bunuh diri masalah belum tentu selesai, bagaimana jika tidak meninggal? Bukannya akan menambah masalahnya? Lalu jika meninggal, bukankah ia harus mempertanggungjawabkan nya di akhirat nanti?

Elsa merasa bersyukur karena yang kuasa segera menyadarkan dirinya. Elsa harus kuat menghadapi segala masalah yang dihadapi, setiap masalah pasti akan ada jalan.

Terdengar suara langkah kaki menaiki tangga dengan tergesa-gesa, tidak tau itu siapa, Elsa masih terbengong di balik pagar pembatas roof top.

Seseorang itu sampai, bernafas lega, "Elsa!"

Elsa mendongakkan kepalanya perlahan, disana berdiri sahabatnya yang sudah menitikkan banyak air mata.

Agnes tersenyum samar, lalu berlari menghampiri sahabatnya itu dan memeluknya erat, "Agnes takut, Elsa pergi ninggalin Agnes."

"Jangan tinggalin Agnes kayak Amel..."

"Elsa nggak apa-apa kan? Hiks...hiks..."

"Elsa harus kuat, kita bisa hadepin masalah Elsa sama-sama, Elsa masih punya Agnes."

Air mata Elsa turun lagi dan lagi, mengeratkan pelukan hangat itu, "Makasih Nes, makasih banyak udah percaya sama gue. Makasih banyak udah jadi sahabat gue..."

Pelukan itu membuat seseorang mengurungkan niatnya untuk masuk, ia tersenyum kecil, bersyukur Elsa tidak melakukan hal itu.

Dia.... Teejay.

MY BOYFRIEND IS FAKBOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang