71. Kabar Buruk

4.2K 506 88
                                    

Di sebuah bandara, seorang gadis menggeret kopernya karena jadwal keberangkatan yang sempat tertunda tadi. Tapi sekarang, beberapa menit lagi ia akan segera berangkat.

Ditemani dengan kedua sahabatnya dan Mamanya, Elsa akan pergi meninggalkan mereka semua.

Elena dan Adam sempat terkejut dengan permintaan Elsa yang tiba-tiba ingin pergi ke luar negeri dan melanjutkan sekolahnya disana.

Entahlah, Elsa juga tak tau. Ia hanya ingin menenangkan dirinya saja dan memulai semuanya dengan hal baru. Elsa ingin melupakan semua kenangan buruk itu disana. Elsa yakin kali ini akan berhasil.

Elena dan Adam tentu keberatan dengan permintaan Elsa. Karena pasalnya Elsa sendiri. Tidak ada kerabat atau siapa pun disana.

Namun, Elsa berusaha meyakinkan kedua orang tuanya kalau ia bisa, Elsa bisa mandiri. Elsa ingin belajar dengan bersungguh-sungguh disana dan pulang menjadi orang yang sukses. Akhirnya Adam dan Elena setuju dengan permintaan Elsa, mereka pun segera mengurusnya.

Agnes dan Camelia memeluk Elsa dengan tatapan sedih. Sungguh tidak rela rasanya jika harus berpisah dengan Elsa untuk waktu yang lama.

"Gue bakal kangen banget sama lo, Sa," ucap Camelia sedih.

"Agnes sedih aaa... Agnes nanti gak bisa ketemu Elsa lagi."

Elsa memeluk kedua sahabatnya erat, mengusap punggung mereka bergantian dan menatapnya.

"Gue nggak lama." Elsa tersenyum kecil. "Kita masih bisa video call an, 'kan? Kita bertiga tetep sahabat. Jangan nangis gitu dong," balas Elsa yang melihat Agnes mengeluarkan air mata.

Agnes memeluk Elsa kembali dengan isakan kecilnya. Camelia juga mengeluarkan setitik air mata di sudut matanya.

Jujur saja, rasa sesak di hati Elsa masih mendayu-dayu. Terlebih lagi ia harus meninggalkan orang-orang yang ia sayangi.

"Keberangkatan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-824/825 akan segera dibuka. Mohon untuk segera menuju lokasi..."

Pelukan tiga orang itu terlepas saat mendengar suara tersebut. Mereka mendengarnya dengan saksama. Ini saatnya Elsa harus pergi.

Elsa menarik kopernya, menatap seseorang yang tak jauh darinya. Elsa mendekatinya, memeluk ibunya untuk yang pertama kalinya setelah sekian lama Elsa tidak pernah lagi memeluk ibunya.

Elena menyambut pelukan Elsa, air mata yang ia tahan sejak tadi kini mengalir deras.

"Jaga diri baik-baik ya nak. Maafin mama nggak bisa temenin kamu disana."

Elsa mengelus punggung Elena dengan lembut, rasa kekecewaan di masa lalu pada ibunya itu mulai memudar seiring berjalannya waktu.

Elsa melepaskan pelukannya, ia mengusap air mata Elena dan tersenyum kecil. "Elsa pergi, jaga diri mama juga."

Elena merasa tersentuh dengan perlakuan putrinya saat ini. Elena menghapus air matanya dan tersenyum yakin. Perempuan paruh baya itu mengelus surai Elsa dengan lembut.

Melihat itu Agnes dan Camelia ikut terharu.

"Sekali lagi untuk keberangkatan..."

Elsa memegang kopernya. "Elsa berangkat Ma."

Agnes dan Camelia segera menghampiri Elsa.

"Nes, Mel, gue berangkat." Elsa tersenyum kecil.

Agnes dan Camelia mengangguk kecil. "Hati-hati El."

Elsa mengangguk, ia menarik kopernya dan berjalan pergi menjauh dari Mama nya dan kedua sahabatnya. Elsa melambaikan tangannya tanda selamat tinggal.

Namun, dihatinya itu menanti seseorang yang datang walaupun tidak mungkin. Bodoh ya, Elsa masih mengharapkan kedatangan laki-laki itu, padahal sudah jelas sekali jawabannya.

MY BOYFRIEND IS FAKBOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang