66. Damai

4.5K 560 97
                                    

Udah follow akun aku?
Yuk follow dulu yuk, aku tunggu✨

Udah vote?
Yuk vote dulu, nggak sampe lima detik, kok☺️

Udah?

Okei maaci, selamat membaca ✨

***

Elena berlari cepat, ketika mendengar suara ketukan pintu dari luar. Saat Elena membukanya, ia terkejut melihat putrinya berada di gendongan Teejay.

"Elsa kenapa nak?!" Ujar Elena cemas, karena melihat kondisi putrinya yang tidak baik. Elena menatap teman-teman Teejay untuk meminta penjelasan.

"Tante, nanti kita jelasin apa yang terjadi sama Elsa."

Teejay menatap Elsa yang berada di gendongannya. Gadis itu tertidur.

"Apa saya boleh ke kamarnya Elsa Tan? Elsa nya ketiduran," jelas Teejay.

Sebenarnya banyak pertanyaan di benak Elena, namun melihat kondisi putrinya itu. Elena mengiyakan.

"Kamarnya di atas, pintu warna putih sebelah kiri."

Teejay mengangguk lalu berjalan menuju kamar Elsa.

Elena menghampiri Agnes, "Agnes, jelasin sama Tante. Elsa kenapa?" Ucap Elena dengan nada sedikit bergetar.

Agnes menatap Gerry dan Theo bergantian. Lalu mengangguk dan mulai menjelaskan semuanya.

***

Teejay meletakkan tubuh Elsa di atas kasur dengan hati-hati. Baru saja Teejay hendak membenarkan posisi kepala Elsa yang miring, Elsa tiba-tiba terbangun.

Gadis itu langsung bangun dan melihat ke sekelilingnya, Elsa terlihat sangat ketakutan.

Teejay memegang bahu Elsa, "Elsa, hey, tenang. Kamu aman."

Elsa memeluk Teejay dengan begitu erat, kejadian dimana Eric hendak melecehkannya kembali terputar.

Teejay sedikit terkejut mendapat pelukan tiba-tiba, namun setelahnya ia membalas pelukan Elsa.

Gadis itu terisak, Teejay bisa merasakan Elsa meremas kaosnya dengan kuat. Teejay tau, gadis itu masih syok dan takut.

Teejay mengelus punggung Elsa, berusaha memberi rasa aman kepada gadis itu.

"Tenang ya, dia udah nggak ada disini," kata Teejay.

Elsa melepaskan pelukannya dengan tiba-tiba, ia bangkit dari kasurnya lalu menuju kamar mandi yang ada di kamarnya.

Teejay tidak siap dengan sikap Elsa yang tiba-tiba. "El, mau kemana?!" Teriaknya.

Elsa masuk kedalam kamar mandi dengan tergesa-gesa.

Teejay mengikuti kemana Elsa pergi, ternyata gadis itu berdiri di depan cermin di atas wastafel.

Elsa menatap wajahnya dari cermin, gadis itu terdiam. Perlahan, air matanya jatuh dan mengalir deras.

Elsa menatap bibirnya lama, kemudian dengan cepat menghidupkan keran air di wastafel.

Elsa membasuh wajahnya dengan terburu-buru, lalu membasuh bibirnya dengan kasar, mengusapnya keras sembari melampiaskan emosinya.

Teejay menghampiri Elsa, "El, udah."

Elsa mendongak, matanya terlihat tajam, "apanya yang udah, kak?! Gue jijik kak! Dia udah cium gue!"

Elsa kembali membersihkan bibirnya dengan kasar, dengan air mata dan rasa sesak di dadanya.

Teejay mematikan keran airnya, membuat Elsa berhenti dari apa yang tengah dilakukan.

MY BOYFRIEND IS FAKBOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang