28. Elsafira

5.4K 514 85
                                    

"Bunda Safi pulang!!" Teriak Safira saat membuka pintu rumahnya. Rumah besar lantai 2 bernuansa modern itu hanya ditinggali oleh 4 orang, Safira dan bundanya, serta satu asisten rumah tangga dan satu sopir.

Saat Elsa meminta Teejay untuk mengantar nya pulang, Safira menolaknya lebih dulu, sedangkan Teejay juga tidak bisa menyangkal hal itu karena saat datang ia bersama Safira, bunda Mona menitipkan nya pada Teejay untuk hari ini.

Setelah mendengar penjelasan mereka, Elsa memahaminya dan membiarkan Safira pulang dengan Teejay.

"Sayang...!" Bunda Mona menghampiri Safira lalu memeluknya.

"Gimana hari ini di sekolah nya? Suka?" Tanya bunda Mona sambil melepas ransel putrinya.

Safira mengangguk senang sekali, tersirat raut sangat bahagia di wajahnya.

"Iya! Safi suka Bun sekolahnya, Safi punya banyak temen di sana." Safira mulai mengabsen satu persatu, "Ada Lala, Kak Gerry, kak Theo, Amel, Agnes, sama satu lagi pacarnya kakak."

"Namanya Elsa," lanjut Safira.

Bunda Mona menatap Teejay yang berada di samping Safira, "Kamu punya pacar Jay?"

Teejay menggaruk tengkuknya, "Iya Bu."

"Kok kamu gak pernah bilang sama ibu? Kapan-kapan ajak main ke sini ya?"

Teejay mengangguk, "Iya Bu, nanti kapan-kapan Jay ajak."

"Oh ya, makasih ya udah anter jemput Safira hari ini, sama jagain Safira, maaf jadi ngerepotin kamu."

"Tadi pagi ibu ada panggilan mendadak dari kantor, jadi ga bisa antar Safi." jelas Mona.

Teejay memegang tangan Mona, "Astaga ibu, ibu udah Jay anggep sebagai ibu Jay sendiri, sama sekali gak ngerepotin Jay kok, Safira juga gak nakal." Teejay meledek Safira.

"Ish, emang sejak kapan Safi nakal?!" Safira dengan tampang cemberut nya.

"Sejak kapan ya hm..., Ibu inget gak Safi pernah nyolong mangga tempat pak Somat?"

Mona mengingat-ingat kejadian itu, saat itu Safira masih sekitar umur 6 tahunan, dengan nakal Safira memanjat pohon mangga milik tetangga nya, lalu saat berhasil mengambil mangga itu dan hendak turun, bajunya malah tersangkut di batang pohon yang sudah parah sehingga dirinya menggantung di pohon mangga itu beberapa menit sebelum ia menangis dan sang pemilik pohon mangga keluar dari rumahnya.

"Iya ibu inget, baju nya nyangkut di pohon kan?"

Teejay tertawa sementara Safira sudah memasang muka masam, "Iya Bu! Nakal banget kan, masa mau nyolong mangga, pake nyangkut lagi baju nya, gak elit banget."

"Ish kakak!!!" Safira mengejar Teejay yang kini berlari sambil menjulurkan lidahnya.

Safira tidak marah, ia hanya sebal dengan tingkah kakaknya itu, bagaimana pun ia sangat menyayangi orang yang ia sebut kakak itu.

Karena hanya Teejay lah yang selalu bersama nya sejak kecil.

Suatu hari Teejay terbangun dari tidurnya, kepalanya pusing, lalu melihat ke sekelilingnya, ia berada di kamar dengan nuansa putih, serta selimut yang menyelimuti nya.

Ia tidak ingat apapun saat itu, ia juga tidak tau dirinya ada di mana sekarang, yang ia ingat hanyalah dirinya bernama Teejay.

Tiba-tiba pintu terbuka, menampilkan sosok wanita yang membawa nampan berisi susu dan makanan.

"Nak udah bangun?" Kata wanita itu sambil menaruh nampan nya di nakas.

Teejay kecil, yang masih berumur 6 tahun itu mengerutkan keningnya, "Kamu siapa?"

MY BOYFRIEND IS FAKBOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang