43. Bukan Prioritas

4.6K 586 249
                                    

" Jangan jadikan aku sebagai prioritas utama jika kamu saja memiliki prioritas yang lain "

***

"Elsa?!"

"Kak Eric?"

Buru-buru Eric mengambil payung dari mobilnya, lalu berjalan ke arah Elsa.

"Kamu ngapain disini?!" Seru Eric sambil memayungi Elsa yang masih berjongkok.

Elsa berdiri, menatap teduh wajah Eric yang memandang nya cemas.

"El? Kamu kenapa?" Tanya Eric panik, mata Elsa terlihat sembab.

Air mata Elsa sudah bercampur aduk dengan air hujan, jadi Eric tidak tau jika Elsa sedang menangis.

"Aku boleh peluk kakak?" Tanya Elsa dengan keadaan yang miris.

Eric mengangguk, belum sempat Eric menjawab, Elsa langsung berhambur ke pelukan Eric, menumpahkan segala tangisannya di sana.

Eric terkejut, ia bisa merasakan Elsa menangis sesenggukan di dadanya.

"Elsa cape kak, hiks hiks..."

Eric mengelus rambut Elsa yang basah, tidak peduli pakaiannya ikut basah karena Elsa memeluk nya.

"Kamu kenapa?" Setelah Eric bertanya Elsa langsung tersadar.

Elsa melepaskan pelukannya, tidak, ia tidak boleh cengeng.

Elsa menghapus air yang ada di wajahnya, lalu tersenyum, "Maaf kak, Elsa ngga apa-apa kok."

Elsa terkejut saat melihat kemeja putih milik Eric kotor dan basah karena ulahnya, "Yah kak, baju kakak kotor gara-gara Elsa, Elsa minta maaf kak, Elsa lupa." Elsa merasa tidak enak.

Eric menggeleng lalu tersenyum, "Ngga apa-apa, ini bisa di cuci."

"Maaf kak sekali lagi." Elsa menunduk.

"Hey, kakak gak apa-apa, justru kakak mau tanya sama kamu, kamu kenapa? Ngapain disini? Kamu bisa sakit," nasihat Eric.

"Elsa kehujanan kak."

"Iya, kakak tau. Tapi kan, kamu bisa neduh di toko buku itu, yang ada di sebrang. Malah ujan-ujanan disini."

Elsa tidak menjawab, disaat seperti ini, selalu Eric yang menolongnya, waktu itu di bioskop saat Teejay meninggalkan nya, disana juga Eric yang menolongnya untuk pulang.

"Ayo masuk ke mobil kakak, kakak antar pulang."

Elsa menggeleng, "Elsa pulang sendiri kak."

"Lagian baju Elsa udah basah dan kotor, nanti mobil kakak bau," balas Elsa.

Eric menggeleng, "Gak usah di pikirin, ayo masuk cepet, nanti kamu sakit."

"Tapi kak---"

"Cepet masuk, ujan nya makin deres."

Akhirnya Elsa masuk ke dalam mobil Eric. Tanpa mereka sadari sejak tadi Camelia melihat itu semua dari balik kaca toko buku.

"Kenapa harus Elsa kak? Kenapa?" Gumam Camelia pedih menyaksikan mereka berdua.

💈💈💈

"Saf?! Safira?!"

Teejay menggedor-gedor pintu rumah Safira, setelah ia meninggalkan Elsa di jalan tadi, ia langsung mengegas motornya dengan kecepatan tinggi, takut Safira kenapa-kenapa.

Ia sudah sampai di depan rumah Safira sedetik sebelum hujan turun mengguyur kota.

"Safira! Buka pintunya!" Seru Teejay di depan rumah Safira.

MY BOYFRIEND IS FAKBOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang