PROLOG

12.6K 716 78
                                    

Jalur apa, nih?

Tim baru baca / baca ulang?

[Prolog]

Dua tahun sebelumnya...

PRITTT!!!

Semua siswa berlari menuju lapangan untuk membentuk kelompok, name tag berbahan kardus yang menggantung di leher mereka bergerak menyesuaikan irama tubuh.

Masa Orientasi Siswa SMA Cendana, tulisan itu terpampang jelas di banner yang tergantung di tembok sekolah.

Mendengar perintah untuk membuat kelompok dari ketua pelaksana, mereka langsung berkeliaran untuk mencari teman.

"HITUNGAN KETIGA, SEMUANYA BERHENTI DAN DIAM DI TEMPATNYA MASING-MASING!"

"YANG TIDAK MENDAPAT KELOMPOK, SILAHKAN MAJU KE DEPAN."

Instruksi yang keluar lewat pengeras suara itu membuat mereka semakin kocar-kacir panik.

"SATU!"

"DUA!"

"TIGA! BERHENTI!"

Seketika semua menjadi patung di tempatnya. Sangat ajaib, dengan cepat mereka semua sudah memiliki kelompoknya masing-masing. Namun ternyata, ada satu kelompok yang kekurangan satu anggota.

"Yang jumlah kelompoknya sudah lengkap bisa duduk dan yang belum tetap berdiri."

Ketua pelaksana itu mendekati kelompok yang kekurangan anggota. "Kenapa kurang? Mana satu lagi?" tanyanya. Mereka berempat menggeleng takut, tidak tau harus menjawab apa.

"Jumlah kalian sudah kami hitung dan seharusnya semua mendapat kelompok lengkap dan sudah bisa di pastikan satu orang itu tidak hadir disini."

"Jadi, kelompok ini akan mendapat hukuman," sambung ketua pelaksana.

"Hukumannya adalah..."

"Tunggu!" Teriak seseorang dari ujung sana. Semua kepala menoleh ke arahnya, melihatnya berlari dengan tergesa-gesa.

"Maaf, saya terlambat," ucapnya dengan samar karena nafas yang terengah. Mereka semua tertawa saat laki-laki itu sampai di hadapan mereka semua.

"Woi toge, helm lo, hahaha!"

Tidak bisa bersikap profesional, panitia pelaksana ikut tertawa saat melihat siswa tersebut masih mengenakan helm full face nya.

Ketua pelaksana dengan name tag bernama—Ayu itu mendekati siswa tersebut dan mengetuk kaca helmnya.

Tuk tuk tuk!

"Hallo, ada orang disini?" ucapnya meledek, membuat semuanya tertawa.

Manik mata laki-laki itu sedikit memanas, tangannya terkepal erat, ia menepis tangan gadis yang mempunyai jabatan itu.

Tangannya terangkat untuk membuka helm di kepalanya. Perlahan namun pasti, helm itu sudah terlepas dan membuat rambut laki-laki itu berjatuhan dengan elegan.

Ekspresi syok terlihat dari seluruh siswa, termasuk Sang Ketua Pelaksana. Pupil mata gadis itu membesar, menatapnya sampai tak berkedip sama sekali, jantungnya terasa seperti berhenti berdetak, beberapa detik kemudian, gadis tersebut ambruk dengan keadaan setengah sadar.

"G-ganteng banget..." gumamnya, sambil tersenyum sebelum kesadarannya benar-benar hilang karena terpana.

Laki-laki itu tersenyum meledek. "Ch, gue baru buka helm doang udah pingsan."

Bruk

Bruk

Bruk

Bruk

Tanpa sadar, senyumannya membuat siswi lain ikut tumbang dalam gelombang asmara.

***

Gimana prolog nya? Semoga suka. Prolog ini terinspirasi dari film Terlalu Tampan.

Komen banyak update part 1 ya fren, tencu!😻

MY BOYFRIEND IS FAKBOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang