35. Gelisah

5.4K 498 79
                                    

Selamat membaca cantik '-'

***

Dengan langkah tergesa-gesa, Elsa mengejar Safira yang tidak mendengarkan panggilan nya.

Saat Elsa berhasil menghentikan langkah Safira, ia baru paham kalau sejak tadi Safira memakai earphone, bukan sengaja tidak mengindahkan panggilannya.

"Saf, aku mau ngomong sama kamu." Elsa memegang pundak Safira.

Safira tidak melepaskan earphone nya, seakan tidak peduli. Sebenarnya ia masih kesal dengan Elsa.

"Saf, tolong, aku mau bicara," kata Elsa seperti memohon.

Safira menghela nafas, ia melepaskan earphone nya, "Kenapa? Udah sadar kalo makanan kamu emang gak enak?"

Elsa mengangguk lesu, "Aku tau, tapi sumpah, bukan aku yang buat itu, Naura, saudara tiri ku yang udah nyabotase makanan aku."

"Aku gak ada niat sama sekali buat ngeracunin Teejay, aku juga gak mau dia kenapa-kenapa Saf, aku pacarnya, gak mungkin aku ngelakuin itu."

Elsa memegang kedua tangan Safira, "Aku minta maaf, karena bela aku Teejay jadi bentak kamu, seharusnya aku bilang makasih sama kamu, aku minta maaf Saf..."

Elsa memandang Safira dengan penuh harap, Elsa merasa tidak enak hati dengan kejadian kemarin.

Kini, Safira juga ikut memegang tangan Elsa, "Aku tau, gak mungkin kamu mau nyakitin kakak."

Elsa mengangguk cepat.

Safira tersenyum lalu memeluk Elsa, "Aku maafin."

Safira memandang lewat ceruk leher Elsa lalu bergumam kecil, "Satu kali."

Safira melepaskan pelukannya, "Aku mau ke kelas dulu ya."

Elsa mengangguk lalu tersenyum, "Makasih Saf."

Safira mengangguk lalu meninggalkan Elsa dengan pertanyaan di kepalanya.

Elsa bisa mendengar Safira bergumam kecil.

"Satu kali? Apanya yang satu kali?" Gumam Elsa memandang kepergian Safira.

***

"Jay, ntar latihan futsal jangan lupa," kata Obi si ketua futsal.

"Ntar kapan?"

"Balik sekolah."

"Oke, tunggu aja."

"Turnamen abis ulangan bener?"

Obi mengangguk, "Belum deal banget si, tapi kemungkinan iya."

Teejay mengangguk mengerti, "Gue harap lo ikut andil, soalnya gue tau, kalo ada lo, tim kita bakal menang," ucap Obi.

"Bukan karena gue, kekompakan tim itu yang bikin kita menang," balas Teejay.

"Gue cabut dulu." Teejay menepuk bahu Obi lalu pergi dari sana dan mencari Safira.

***

"Gais-gais! Dengerin gue!" Kata si Zaenap, teman sekelas Elsa, si anak tiktok plus tukang gosip.

"Ehh tar dulu elah keluar nya, gue mau kasih tau sesuatu!" Cegah Zaenap saat melihat beberapa teman-temannya keluar untuk segera menuju ke lapangan.

Satu kelas menatap Zaenap dengan tanda tanya.

"Jadi... Tadi..."

"Cepetan semprul!"

Zaenap menyatukan tangannya, "Ampun bang jago, sabar nape."

MY BOYFRIEND IS FAKBOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang