2. Kekaisaran Alaska

5.5K 597 9
                                    

Kekaisaran Alaska adalah sebuah bangunan megah terbesar di Yunani. Siapapun yang tinggal di sana hidupnya terjamin. Terlebih sejak pengalihan kekuasaan, di bawah kepemimpinan kaisar yang baru kemiskinan tak lagi ditemukan di negeri tersebut.

“Saya sangat berharap Baginda berkenan membantu kerajaan kami.”

Penguasa tertinggi dari Kekaisaran Alaska, Kaisar Alardo mengangguk paham saat mendengar permohonan raja dari Kerajaan Corinthus yang meminta perlindungan darinya. “Jangan risau, Raja. Saya akan mengirimkan ribuan bala tentara kekaisaran untuk membantu kerajaan Anda berperang melawan Kerajaan Kashi.”

“Terima kasih, Baginda. Tetapi saya akan merasa sangat beruntung jika Putra Mahkota sendiri yang memimpin perang ini.”

“Putra Mahkota tengah dalam pencariannya, Raja.” Mencari permaisuri khayalannya.

“Jangan merasa terbebani, Baginda. Saya tak memaksa. Saya hanya merasa kagum pada Putra Mahkota yang telah meraih banyak kesuksesan di usia muda.”

Kaisar Alardo mengangguk, membenarkan dengan riak bangga. Lantas ia menatap penasihat kekaisaran guna meminta pendapat. “Bagaimana menurut Anda, Tetua?”

Tetua Creon berdiri dari duduknya, menatap sang kaisar penuh keyakinan. “Saya sependapat dengan Raja Ocrisius, Baginda. Jika Putra Mahkota yang memimpin perang, bisa dipastikan Kerajaan Kashi akan menjadi bagian dari Yunani, dengan begitu wilayah Kekaisaran Alaska akan semakin luas. Akan sangat merugi jika Putra Mahkota menghabiskan waktu berharganya selama berhari-hari dalam sebuah hutan, Baginda.”

Telah menjadi rahasia umum jika Putra Mahkota dari Kekaisaran Alaska sangat suka berlama-lama di dalam hutan barat Alaska dengan tujuan mencari permaisurinya. Sampai sekarang semua orang dibuat penasaran dengan sosok permaisuri yang selalu Putra Mahkota agungkan tersebut. Seperti apakah rupanya hingga membuat Putra Mahkota mereka sangat tergila-gila?

Kaisar Alardo mengangguk puas. Ia menatap ksatria pribadi Putra Mahkota datar. “Jenderal, temui Putra Mahkota dan sampaikan titah saya padanya.”

“Mohon ampun, Baginda. Putra Mahkota akan marah jika diganggu dalam masa bebasnya.”

“Masa bebas untuk mencari permasuri khayalannya itu?” tukas Kaisar Alardo sarkas.

“Baginda-“

“Saya adalah Kaisar Yunani, Jenderal. Kalau-kalau Anda lupa. Titah saya harus dipatuhi.”

“Tentu, Baginda. Mohon ampun atas kelancangan saya tadi.”

Kaisar Alardo mengangguk puas sebelum menatap Raja Ocrisius datar. “Anda bisa beristirahat di kamar yang telah disediakan, Raja. Anda tenang saja. Putra Mahkota sendiri yang akan memimpin perang mewakili kerajaan Anda. Saya berjanji.”

“Sekali lagi. Terima kasih banyak, Baginda.” Raja Ocrisius membungkuk hormat. Tampak sangat puas karena keinginannya terwujud.

“Rapat selesai,” ujar Kaisar Alardo sebelum berdiri dari singgasananya dan pergi dari ruang rapat kekaisaran diiringi dengan orang-orang yang ikut berdiri sambil sedikit membungkukkan badan penuh hormat.

“Hidup Kekaisaran Alaska! Hidup Baginda Kaisar Alardo!”

***

“Bagaimana bisa kau melakukannya, Baginda?”

Kaisar Alardo menoleh, menatap sang istri yang tengah berdiri di samping ranjang sambil merapikan kembali penampilannya usai percintaan panas yang mereka lalui beberapa saat lalu dengan datar. “Jadi menurutmu apa yang harus kulakukan, Ratuku?”

Ratu Issabelle berjalan mendekati ranjangnya yang berantakan dan memeluk suaminya erat. Kaisar Alardo balas memeluknya tak kalah erat. Menghujani puncak kepala sang istri dengan kecupan. “Apakah kau masih mengingat perjanjian dengan putramu, Alard?”

Kaisar Alardo bergeming. Namun ingatan memutar perjanjian yang dimaksud sang istri.

“Aku akan menerima tanggung jawab sebagai Putra Mahkota. Tetapi dengan satu syarat.”

“Katakan.”

“Baginda harus memberiku waktu luang sebanyak sepekandi setiap akhir bulan untuk mencari permasuriku.”

“Hanya itu?” Kaisar Alardo tersenyum remeh. “Baiklah. Tetapi apakah kau yakin akan menemukan permasuri khayalanmu itu, Anakku?”

“Permasuriku bukan khayalanku! Ia nyata, hidup dan sangat cantik!”

Kaisar Alardo menghela napas berat. “Lakukan tugasmu dan aku takkan menghalangimu.”

“Sekalipun kau menghalangiku, aku sendiri yang akan menyingkirkanmu.”

Kaisar Alardo menelan ludahnya gugup. Putranya itu memang selalu bisa membuat tubuhnya diselimuti ketakutan.

“Aku memperingatkanmu, Baginda.”

Mengingatnya kembali membuat Kaisar Alardo frustrasi dan memeluk sang istri untuk mencari kenyamanan.

“Aku ingat. Tetapi aku telah menjanjikannya pada Raja Ocrisius di hadapan seluruh dewan kekaisaran, Issa.”

Ratu Issabelle bergeming. Sebagai seorang istri, ia mengerti kegundahan yang dirasakan suaminya yang haus akan kekuasaan. Tetapi sebagai seorang ibu, ia pun mengerti akan kesedihan putranya yang sangat merindukan permasurinya tersebut.

Permaisuri, ya?

Ratu Issabelle sangat penasaran dengan sosok misterius yang telah berhasil menaklukan hati putranya bahkan sampai membuatnya nyaris gila tersebut.

***

Permaisuriku~ (END)Where stories live. Discover now