26. Pernikahan Politik

3K 225 27
                                    

Didedikasikan untuk Tabithamagnus20

***

Kerajaan Kashi telah dihias sedemikian rupa untuk merayakan pernikahan putri bungsu penguasa kerajaan tersebut dengan seorang pangeran tersohor yang menjadi pemenang dalam perang kerajaan. Putri Rashi yang nampak cantik memesona dengan balutan pakaian pengantin berwarna merah tampak gelisah karena calon suaminya tak kunjung tiba. Pangeran Ruby terus berada di sampingnya seolah menguatkan.

“Semuanya akan baik-baik saja, Dik.”

“Aku pun berharap demikian, Kak. Namun kemanakah gerangan calon suamiku pergi?”

Raja dan ratu pun sama gelisahnya. Mereka akan sangat malu jika pernikahan tiba-tiba dibatalkan begitu saja oleh pihak pengantin lelaki.

“Maaf kami terlambat.”

Mereka sangat lega saat melihat kedatangan Pangeran Leonard beserta Pangeran Arjuna, yang menjadi keluarga dari pihak lelaki. Pangeran Leonard menggenggam tangan Putri Rashi dari sang raja, membawanya ke arah mimbar pernikahan di mana Pendeta telah menunggu. Ritual pernikahan di mulai dengan khidmat. Pendeta merapalkan doa pemberkataan dengan serius.

Jenderal Theseus menatap riak malas Pangeran Leonard dengan sorot geli. Bibirnya menahan senyuman geli. Tiada seorangpun yang bisa meluluhkan hati tuannya kecuali sang permaisuri.

“Pangeran Leonard de Zeuss dari Kekaisaran Alaska, apakah Anda menerima Putri Rashi Singh Gielle dari Kerajaan Kashi sebagai selirmu dalam ikatan pernikahan politik demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat?”

“Saya terima,” jawab Pangeran Leonard cepat. Secepat keinginannya agar drama pernikahan ini segera berakhir.

“Putri Rashi Singh Gielle dari Kerajaan Kashi, apakah Anda menerima Pangeran Leonard de Zeuss dari Kekaisaran Alaska sebagai suami Anda dalam ikatan pernikahan politik demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat?”

“Saya terima.” Putri Rashi tersenyum lembut.

“Di hadapan Tuhan, kalian telah resmi menjadi pasangan suami-istri dalam ikatan pernikahan politik. Silakan pasangan saling mengalungkan rangkaian bunga dan suami memakaikan mahkota pernikahan pada istri.”

Pangeran Leonard dan Putri Rashi melakukan semua arahan Pendeta dengan patuh. Usai, mereka dihujani kelopak bunga dengan senyuman bahagia dan haru di wajah semua orang. Pangeran Leonard membiarkan Putri Rashi merangkul lengan kekarnya manja untuk sementara waktu. Senyum puas dan bahagia menghiasi wajah sang putri. Sayangnya, ia tak tahu jika ia baru saja membuka pintu penderitaannya sendiri.

***

“Ternyata Anda di sini, Pelayan.”

Dewi Harnum mengernyit saat mendengar suara familiar tersebut. Ia bergeser, menjauh saat Pangeran Matias duduk di sampingnya tanpa izin. “Mengapa Anda di sini, Pangeran?”

“Saya tengah mencari seorang perempuan berselendang yang pergi dengan tangan kosong dari Kekaisaran Alaska, Nona. Saya takut ia mati mengenaskan di tengah jalan karena kelaparan,” alibi Pangeran Matias. Padahal, ia langsung pergi mencari Dewi Harnum karena sangat mencemaskannya. “Apakah Nona melihatnya?”

Dewi Harnum tersenyum tipis. “Anda melihatnya, bukan? Saya baik-baik saja.” Ia melirik sebuah surat yang tiba-tiba terulur ke arahnya bingung.

Permaisuriku~ (END)Where stories live. Discover now