51. Insiden Menuju Pesta [1]

2.6K 409 249
                                    

Didedikasikan untuk NataliaPatricia003

***

Pangeran Shaz berjalan di sekitar lorong kekaisaran untuk melihat-lihat persiapan pesta. Ia, Putri Gaurvy dan adiknya datang sebagai perwakilan Kerajaan Lahore karena Pangeran Arjuna sibuk dengan selir barunya yang menyebalkan.

Istrinya, Putri Gauri tak dapat ikut serta karena tengah jatuh sakit dan harus banyak beristirahat. Sejujurnya ia ingin menemani sang istri, namun ia harus lebih mendahulukan urusan kerajaan.

Sedangkan kedua orang tuanya tengah berkunjung ke kerajaan tetangga. Melihat adik kesayangannya berjalan berlawanan arah sambil mengusap air mata yang mengalir di wajah, Pangeran Shaz mempercepat langkah dan mencemaskannya.

“Apakah gerangan yang terjadi, Dik? Siapakah yang telah membuatmu menangis?”

Putri Nandini mengerjap lambat. Ia tak mungkin menceritakan pada kakaknya jika ia tengah patah hati usai tak sengaja mendengar kabar pertunangan Pangeran Matias dengan Putri Seruni nanti malam, bukan?

Ia pun mengelak, beralibi matanya kemasukan debu dan menghindari kakaknya dengan kembali ke kamar tamu agar tak ditanyai macam-macam.

Meski kesal karena mengetahuinya berbohong, Pangeran Shaz memilih diam dan berharap adiknya akan lebih terbuka padanya sebelum terkesiap saat mendengar pekikan minta tolong yang tertahan.

“Akh! Tolo-mpth ...!”

Di sisi lain, usai membersihkan diri, Dewi Harnum meraih kain sutera untuk membungkus tubuh telanjangnya. Namun ia dikejutkan dengan sepasang lengan kekar yang melingkari pinggangnya erat.

Mengetahui sepasang lengan itu bukan milik suaminya, ia pun berontak melepaskan diri dengan mata berkaca-kaca saat lelaki asing itu menyentuhnya.

“Kau adalah hal tercantik dan terindah yang pernah kulihat. Kaalillya … itukah namamu? Sangat indah seperti pemiliknya.”

“Lepaskan aku! Beraninya kau memasuki ruang kamar Putra Mahkota!”

“Kau sangat halus dan harum. Mana tahan aku hanya melihat tanpa menyentuh, hm?”

“Siapa pun kau … pergi! Sebelum aku mengadukanmu pada Yang Mulia Putra Mahkota!”

Meski sangat ketakutan, Dewi Harnum berusaha keras membebaskan diri namun sulit. Tenaga lelaki asing itu jelas bukan tandingannya. Ia menangis saat tubuhnya disentuh sesuka hati oleh selain suaminya.

“Ini sangat tak masuk akal. Bagaimana bisa aku begitu tergila-gila padamu dalam sekali pandang, Kaalillya?” Lelaki itu tak dapat berhenti usai menyentuh dan merasakan langsung kelembutan tubuh Dewi Harnum yang indah tanpa cela.

“Putra Mahkota sangat beruntung memilikimu di sisinya. Aku sangat beruntung karena suamimu sedang tiada. Bagaimana jika sekarang … kau melayaniku? Kita bisa bermain cepat agar tiada yang curiga,” bisiknya mesra.

“Sangat kurang ajar! Le-lepaskan aku! Tolong! Ada orang gila di sini! Tolong …!”

“Takkan ada yang bisa mendengar suaramu, Sayang,” bisik lelaki itu sensual sambil menjamah tubuh mungil dalam dekapannya sepuas hati.

“Akh! Tolo-mpth ...!”

Tubuh Dewi Harnum gemetar ketakutan saat merasakan bibirnya dicumbu dengan rakus. Ia menutup mata rapat dengan air mata terus mengalir. Ia merasa kotor dan jijik dengan dirinya sendiri.

Siapa saja ... tolooong! Batinnya menjerit frustrasi karena tak dapat menghentikan keserakahan lelaki asing tersebut.

“Bedebah!”

Permaisuriku~ (END)Where stories live. Discover now