33. Kehilangan

3.2K 284 46
                                    

Didedikasikan untuk Rnhasanah01

♥♥

"Semua orang akan meninggalkanmu. Bahkan bayanganmu pun akan pergi meninggalkanmu di saat gelap. Hanya Tuhanmu sajalah yang tidak akan pernah meninggalkanmu."

---StarSea25---

♥♥

"Apakah yang kalian sampaikan adalah benar?"

"Benar, Yang Mulia Ratu. Kami melihat sendiri Pelayan Harnum jatuh ke dalam jurang kematian."

"Lantas jasadnya?"

"Kami mencoba menyusuri jurang kematian, Yang Mulia Ratu. Tetapi tak sampai tuntas karena ternyata terdapat kawah air panas beracun di dasar jurang tersebut."

"Ampuni kami yang tak berhasil menemukan jasad Pelayan Harnum, Yang Mulia Ratu."

Ratu Aithra memijat pelipisnya pelan kala pening menyerang kepalanya begitu mendengar laporan tersebut. Mustahil Dewi Harnum dapat selamat dari jurang kematian. Namun meski demikian, pengabdiannya kepada Kerajaan Borealis sangatlah besar. Ia ingin jasad Dewi Harnum dimakamkan secara layak untuk memberikan penghormatan terakhir dengan benar.

"Siapapun yang jatuh ke dalam jurang kematian telah dipastikan meninggal dengan tubuh hancur lebur tak bersisa, Ratuku." Raja Aigeus memasuki ruang kerja istrinya usai mengusir para pengawal.

Ratu Aithra berdiri, menghampiri suaminya dengan riak gusar. "Bagaimanakah sekarang, Suamiku? Kau mengetahui sendiri bagaimana putri kita sangat bergantung pada Harnum, bukan? Terlebih pernikahannya dengan Pangeran Arjuna kian dekat."

Raja Aigeus menuntun istrinya untuk duduk di sebuah kursi panjang sebelum ikut duduk di sampingnya dan menggenggam tangannya erat. "Kita bisa mendapatkan yang jauh lebih hebat untuk menggantikan Harnum, Ratuku."

"Kau tak mengerti! Dewi Harnum bukan seorang peramal atau semacamnya. Dia berbeda, istimewa dan tak tergantikan. Ini semua salahku. Jika saja aku tak menitahkan Harnum pergi ke Kekaisaran Alaska, mungkin pelayan itu masih hidup sampai sekarang," ujar Ratu Aithra frustrasi.

"Yang benar adalah kau menyesal karena harus kehilangan seorang pelayan yang dapat menjamin kesejahteraan hidup putri kita."

"Apakah itu salah, Suamiku? Hampir semua ibu menginginkan yang terbaik untuk anaknya."

"Kau benar. Namun kita terlalu memanjakan dan menyayangi Arianna, Ratuku. Hingga putri kita tak terbiasa menghadapi kesulitan sedikitpun."

"Untuk apakah gerangan putri kita harus mengalami kesulitan jika orang tuanya mampu memberikan kenyamanan yang terbaik, Suamiku?"

Raja Aigeus mengembuskan napas panjang saat merasa perbincangannya dengan sang istri hanya membuang-buang suara dan waktu saja. Percuma. Jadi ia putuskan untuk mengalah.

"Aku benar-benar resah, Suamiku. Bagaimana jika putri kita mengetahui jika Harnum telah meninggal di jurang kematian?"

"APA?! Pelayanku Harnum meninggal di jurang kematian?!"

Pasangan suami-istri itu tersentak, terkejut saat Putri Arianna datang dengan riak murka. Lantas mereka bangkit dan mencoba menenangkannya. Namun Putri Arianna yang telanjur marah, tak dapat merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Permaisuriku~ (END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon