46. [Tak] Berharga

1.8K 248 28
                                    

Didedikasikan untuk Wawaaisyara8

♥♥

Suasana berkabung menyelimuti Kekaisaran Alaska. Semua orang berkumpul di taman belakang untuk memberikan penghormatan terakhir pada Selir Ofamur. Raja Ocrisius dan Ratu Sita pun turut datang. Para rakyat turut berduka cita menyaksikannya.

“Di manakah Putra Mahkota, Baginda? Mengapa di saat putriku ‘kan dikremasikan ia tak kunjung hadir?”

“Putra Mahkota sibuk.” Bersama istri mudanya.

“Sesibuk apakah sampai tak bisa memberikan penghormatan terakhir pada selirnya, Baginda? Apakah Pangeran Leonard tak menganggap Selir Ofamur berharga? Bukankah Selir Ofamur adalah sosok permaisuri tersohor?”

“Silakan mulai ritual kremasinya, Bapa pastor,” titah Kaisar Alardo. Sepenuhnya mengabaikan perempuan yang telah mencoreng nama baik Kekaisaran Alaska.

Ritual kremasi berjalan dengan khidmat. Kobaran api mulai melahap habis tubuh pucat Selir Ofamur hingga redup menjadi abu.

Di tempat lain, Selir Arianna berjalan congkak di lorong istana dengan tujuan mencari keberadaan Pangeran Arjuna dengan beberapa pelayan yang mengekor di belakangnya. Ia tersenyum angkuh pada setiap orang yang menyapa.

Seketika matanya berbinar saat melihat yang dicarinya tengah berbincang dengan seorang lelaki yang ia ketahui adalah kakak iparnya, Pangeran Shaz. Melihat sosok Selir Arianna yang berjalan tergesa, Pangeran Shaz tersenyum kecil sebelum berlalu dari hadapan Pangeran Arjuna.

“Tuanku!” Selir Arianna mendekat dan lansung memeluk lengan suaminya manja. “Aku bosan. Mengingat kita adalah pengantin baru, bisakah kita menghabiskan waktu berdua?”

Tanpa sadar, Pangeran Arjuna mengabaikan Selir Arianna saat tak sengaja melihat seseorang berjalan anggun menuju taman kerajaan.

“Ya? Ayah mertua pasti dapat mengerti. Aku ingin berjalan-jalan di luar istana. Melihat-lihat keindahan kerajaan suamiku-Tuanku? Apakah kau mendengarkanku?”

Pangeran Arjuna mengerjap, tersadar. Ia melepas halus rangkulan Selir Arianna di lengannya, tersenyum kecil saat memegang pundaknya.

“Tugasku sebagai Putra Mahkota sangat banyak, Sayang. Sekarang pun aku harus rapat dengan para dewan kerajaan. Kapan-kapan aku pasti ‘kan mengajakmu jalan-jalan. Kembalilah ke kamar dan beristirahatlah dengan baik. Kau pasti sangat lelah usai semalam.”

Wajah Selir Arianna merona mendengarnya. Ucapan lelaki itu mengingatkannya akan malam panas nan indah yang mereka habiskan bersama semalam. Ia mengangguk patuh dan menahan senyum saat keningnya dikecup mesra sebelum lelaki itu berlalu.

Namun saat melihat suaminya melangkah menuju suatu tempat yang bukan tempat rapat istana, matanya menyipit curiga bahkan saat Pangeran Arjuna tak lagi terlihat dalam pandangannya.

“Tempat apakah yang tengah Pangeran Arjuna tuju, Pelayan?”

“Pangeran Mahkota tengah menuju taman kerajaan, Selir.”

“Taman kerajaan? Apakah rapat dengan para dewan kerajaan diadakan di sana?”

“Tidak, Selir. Rapat kerajaan hanya ‘kan diadakan di ruang sidang istana. Namun biasanya Pangeran Mahkota ‘kan menghampiri Putri Gaurvy yang tengah bersantai di taman kerajaan.”

Permaisuriku~ (END)Where stories live. Discover now