CHAPTER - 03. Daya tarik menarik Magnet.

222 13 0
                                    

Happy Reading!🐠


••••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••••••

"Aldefield imanuel farazan"

Razan yang kesal karena uluran tangan nya yang tidak juga di balas akhirnya menarik paksa tangan Aruna yang ada di meja.

Razan tersenyum karena merasakan tangan gadis yang ia genggam terasa dingin, serta mata huzzle nya yang menyorot.

Razan terpana melihat tingkah Aneh gadis yang ada di hadapan nya, seketika ia lupa bahwa saat ini mereka sudah menjadi pusat perhatian.

"Run ko mendadak bego, noh si Razan minta kenalan!" Tegur Via menyenggol sikut Aruna.

Aruna tersadar dari lamunan nya. Ya ampun Aruna malu, benar-benar malu kali ini.

"Eh sorry!!" Aruna melepaskan tautan tangan mereka.

"Nama lo, kita sekelas tapi belum kenalan?" Katanya, ikut duduk di bangku yang masih kosong.

Jika kalian bertanya seberapa cepat jantung Aruna, tentu saja sangat cepat. Bahkan jantung nya hampir keluar karena seorang Razan.

"Kasya Erlyta Aruna"

"Nama yang bangus" pujinya.

Semua orang di meja mendadak Diam, kenapa tiba - tiba mereka menjadi kambing congek?

"Aruna doang nih yang di ajak kenalan?" Tanya Sisil mencairkan suasana.

"Gue udah tau nama kalian!" ucap Razan tanpa dosa.

Sisil mencibirkan bibirnya kesal, dugaan nya benar bahwa seorang Razan sangat begitu menyebalkan.

"Run jangan lupa pilih gue ya" ucap Razan sok kenal.

Hey, mereka baru saja berkenalan tapi lihat cowok itu sudah SKSD saja pada Aruna, tapi Aruna tidak munafik. Dia suka bisa dekat dengan Razan.

"Ah, iya-iya oke"

Razan kembali pergi ke meja nya, tanpa memperdulikan
teman-teman Aruna yang sudah bete karna ulah nya.

"Run lo suka ya sama Razan?" Tanya Via dengan suara yang kencang.

Aruna menepuk jidatnya refleks, ya tuhan Aruna ingin Via di lenyapkan saja ke kolam ikan.

"E- engga apaan sih!" jawabnya gugup.

"Kok salting?" Tanya Papay dengan gencar menggoda Aruna.

"Iya Run merah lagi pipinya"

Sisil menunjuk pipi Chubby Aruna yang memerah, refleks Aruna memegang kedua pipi nya malu.

"Cie salting!!" Goda mereka.

"Ah engga, gue cuma kepanasan" elak Aruna agar semua teman nya berhenti menggoda nya.

ARUZAN (COMPLETED)Where stories live. Discover now