CHAPTER - 47. I love him, this really hurts

118 6 0
                                    

Happy Reading 🐠!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading 🐠!

Play the song :
Mahalini - sial

•••

Emosi, satu kata itu yang menggambarkan perasaan Ify, Via, dan juga Sisil setelah mendengar cerita Papay tentang Aruna yang kena marah Razan kemarin.

Mereka berempat langsung pergi ke tempat dimana Razan berada, dimana lagi jika bukan di ruang musik.

Jika kalian bertanya dimana Aruna, gadis itu sedang menenangkan dirinya bersama dengan Denka yang menghibur nya.

"Bagus ya lo berduaan sama ni orang, sahabat gue lo bikin nangis!!" Teriak Ify kesal.

Razan dan Siska menengok ke sumber suara, mereka menatap bingung omongan Ify.

"Maksud lo apa?" Tanya Razan to the point.

Ingat satu hal bahwa Razan tidak suka yang bertele-tele meskipun dia sendiri pun terkadang masih lambat dalam hal apapun.

"Ck. Bego apa beneran bego banget sih lo!!" Cecar Sisil.

"Kenapa sih, temen lo ngadu apa lagi kali ini?" Sindir Siska.

Via menatap nyalang Siska, "Diem lo saos bantal!!" Kata nya.

Sial. Siska ingin merobek mulut Via namun ia harus menjaga image nya di depan Razan bukan.

"Lo ga di ajak ya, diem gausah ikut campur!!" Timpal Papay.

Razan menghela nafas nya kasar, apalagi kali ini. Apa terjadi sesuatu dengan Aruna. Ah masa bodoh Razan masih sangat kesal dengan gadis itu.

"Lo tuh kalo ga punya perasaan sama Aruna jangan buat dia berharap sama lo!!" Teriak Ify sudah tidak bisa menahan emosi lagi.

"Apa maksud lo?!! Gue ga pernah ngasih harapan ke dia!" Sangkal nya.

Via menarik pergelangan tangan Ify, menghadap Razan sinis.

"Cocot lo!! Heh, lo pura-pura ilang ingatan apa gimana. Lo selalu deketin dia Razan, ga lupa kan lo selama satu tahun kemaren?!" Cecar nya.

"Gue sama dia cuman temenan!"

Kini Papay maju, menatap Razan dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Zan, lo bisa bilang begitu?! Lo kasih dia harepan, dengan semua perlakuan manis lo. Dikira kita ga tau?! Kita tau Zan, gini deh lo suka ga sama Aruna?!" Tanya nya.

Razan diam mencerna ucapan Papay. Mengenai perasaan ia tidak tahu. Tidak pandai dalam menganalisis perasaan, tapi bagi Razan, Aruna hanya teman dekat nya.

"Sorry gue ga suka sama Aruna"

Siska tersenyum puas, gadis itu menatap semua teman Aruna dengan tatapan mengejek nya.

ARUZAN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang